Penulis: Rudy // Editor: Rudy
FKB News.com, MENTOK, — Sutrisno hanya bisa tertunduk lesu takkala mendengar sang istri malam itu juga harus dibawa ke rumah sakit belakangan didiagnosa dokter spesialis RSUD Sejiran Setason Kabupaten Bangka Barat mengidap serangan jantung. Awalnya si istri menolak mungkin dengan alasan pertimbangan biaya, namun berkat bujukan seorang tenaga kesehatan yang mendampingi saat sakit di rumah, akhirnya istri yang sudah lama menahan nyeri di bagian ulu dada sebelah kiri tersebut dibantu warga sekitar, malam kejadian langsung dilarikan ke RSUD Sejiran Setason.
Sutrisno, warga Kampung Air Samak Kelurahan Menjelang Kecamatan Mentok Kabupaten Bangka Barat ini, potret segelintir kecil jika warga sepenuhnya belum memahami program Universal Health Coverage (UHC) seperti yang telah diluncurkan Bupati Bangka Barat H Sukirman, SH bekerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan sejak tahun 2021. Sampai saat ini program UHC ini dinilai sangat membantu dan merupakan salah satu program unggulan Kabupaten Bangka Barat.
Mendengar kabar istrinya bisa ditangani dokter, Sutrisno bernapas lega. Selain sang istri selamat ia tidak bisa membayangkan andaikan harus mengeluarkan biaya berobat. Sebab, boro-boro bayar iuran BPJS tiap bulan, untuk memenuhi kebutuhan hidup saja pekerja TI ini harus pontang panting.
Hanya bermodalkan KTP dan Kartu Keluarga (KK), saat disarankan mendaftar di RSUD Sejiran Setason Sutrisno langsung dilayani petugas dan gratis biaya selama istri menjalani perawatan di RSUD Sejiran Setason. Ia baru tahu ketika dibisiki salah seorang tenaga kesehatan yang sejak awal ikut membantu membawa istrinya ke rumah sakit bahwa ia dimasukkan dalam program UHC.
Bupati Bangka H Sukirman, SH dalam bincang-bincang dengan wartawan Forum Keadilan Babel (FKB News.com) di rumah dinasnya beberapa hari yang lalu berharap setiap program Pemerintah Kabupaten Bangka Barat apalagi yang menjadi unggulan dapat direalisasikan dan hasilnya dirasakan penuh oleh seluruh warga Bangka Barat.
“Salah satunya Program UHC ini, informasi program ini harus dapat tersampaikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bangka Barat, ” ujar Bupati sembari mengatakan dirinya selalu harus mendengar aspirasi masyarakat.
Selain UHC, menurut Bupati ada beberapa program unggulan Pemkab Bangka Barat yang lain. Namun Bupati maklum semua program yang sudah diprogramkan tidak seluruhnya berjalan mulus. Hal ini dikarenakan kondisi Pandemi Covid dimana beberapa anggaran banyak yang tersedot dan terpaksa dialihkan pada (refocusing) untuk kegiatan penanganan Covid.
Sekedar diketahui, UHC adalah jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemkab Bangka Barat bagi masyarakat yang memiliki KTP yang terdapat dalam data yang bukan peserta pekerja penerima upah (PPU).
Dinas Kesehatan Bangka Barat melalui rilisnya menyebut, program UHC Bangka Barat per 1 April 2024 progres capaiannya 98,63 persen. Dengan presentasi keaktifan JKN 82 persen. Presentase ini melampui target yang ditentukan pusat dimana untuk capaian UHC minimal 98 persen dan keaktifan 80 persen.
“Sehingga perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan cakupan keaktifan peserta dengan meningkatkan kesadaran kemandirian masyarakat pentingnya jaminan asuransi kesehatan,” demikan rilis tersebut.
Upaya tersebut dilakukan dengan cara peningkatan pelayanan di Puskesmas dan RSUD Sejiran Setason sebagai bentuk sinergi program ini. Menjadikan RSUD Sejiran Setason sebagai pusat rujukan untuk meminimalkan rujukan ke rumah sakit di luar wilayah Pemerintah Kabupaten Bangka Barat. (*.*).