PASIR PANGARAIAN – Pihak lapas Pasir Pangaraian Riau sampai hari ini belum juga berhasil menemukan terduga pelaku penipuan online yang mengaku sebagai anggota polisi, yang diduga berada di lapas pasir Pangaraian.
Keluarga korban sangat kecewa dengan kinerja Lapas Pasir Pangaraian yang terkesan terlalu banyak alasan, padah bukti akun FB, suara hingga nomor hp sudah diberikan pihak keluarga. “Saya kecewa karena sudah berbulan bulan belum juga ditemukan terduga pelakunya dengan alasan kurang alat bukti dan jumlah napi mencapai 1000 lebih, gak bisa dijadikan alasan karena mereka dikartina yang harus dipertanyakan kenapa bisa bebas menggunakan hp hampir setiap malam”. ungkap D Jum’at (30/5)
Sementara pihak lapas pasir Pangaraian bernama Renaldi Jum’at (30/5) ketika dihubungi belum bisa menemukan terduga pelaku, dengan alasan kurang alat bukti dan jumlah napi yang mencapai seribu lebih.
Seperti diberitakan sebelumnya Napi pasir Pengaraian diduga melakukan penipuan dengan modus mengakui anggota polri bertugas di Tebing Tinggi.
Berdasarkan hasil keterangan keluarga korban RM dan D , oknum napi ini memiliki akun FB Ander ree dan Ardiansyah berseragam polisi lengkap.
Setelah mendapat no hp korbanya kemudian menggunakan bujuk rayu untuk merusak rumah tangga orang dan meminta duit dengan alasan mau di mutasi.
Pelaku memiliki banyak no wa , sering melakukan komunikasi dan siang maupun malam, berdasarkan hasil penyelusuran dari keluarga korban bersama tim siyber Polda Bangka Belitung titik koordinat pelaku berada di lapas Pasir Pangaraian Riau.
Keluarga kemudian melaporkan resmi ke Polda bangka Belitung saat ini masih dalam proses, dan laporan ke pihak kemenkumham Riau melalui kontak pengaduan, walaupun sempat dilakukan razia pelaku tidak berhasil ditemukan, dengan alasan jumlah napi mencapai seribu lebih ” kami sudah melakukan penggeledahan dikamar hunian, namun belum ditemukan ” ujar petugas lapas melalui pesan WA.
Keluarga korban sempat senang setelah razia pelaku tidak lagi menghubungi korban Namun beberapa Minggu kemudian pelaku kembali melakukan aksinya.
” Kita mempertanyakan keseriusan pihak lapas pasir Pangaraian terkain masalah ini akibat ulah pelaku sudah meresahkan pihak korban termasuk anak anak menjadi korban”. Ungkap D Rabu (28/5).
Untuk itu dirinya berharap agar pihak lapas serius mengungkapkan masalah ini, dan menindak tegas oknum lapas yang melakukan pembiaran agar tidak ada lagi keluarga keluarga lain menjadi korban lagi.
Aneh bukannya mencari dan menemukan terduga pelaku pihak lapas malah meminta berita dihapus
Aneh bukannya menemukan terduga pelaku penipuan online mengaku sebagai anggota polisi yg diduga dilakukan napi pasir Pangaraian, pihak lapas melalui pegawainya bernama Renaldi malah meminta menghapus berita yang terlanjur menyebar.” Ya kalau bisa tolong berita yang ada pasir Pangaraian dihapus jadi kami bantu Abang , Abang juga bantu kami” ujarnya ketika dihubungi Kamis (29/5).
Keluarga korban mengaku kecewa dengan pernyataan ini seharusnya pihak lapas bergerak cepat menemukan terduga pelaku dan meyakinkan publik bahwa terlaku tidak ada disana.
” Kecewa seharusnya mereka cepat bergerak karena kalau melihat gayanya mereka ini sangat profesional, masa petugas kalah sama mereka, pertanyaan sekarang dari mana mereka bisa dapatkan fasilitas handphone “. Tegas keluarga korban berinisial D.
Ditambahkan D bagaimana kalau yang terjadi menimpa keluarga mereka, kelihatan janin, harta, keluarga, dan kebahagiaan.
,” jadi janganlah lepas tanggung jawab, dengan alasan ini itulah ga mampu atau apapun itu”. tegasnya. (Dvt)