Forum Konsultasi Publik dan Focus Discussion Group terkait Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Bangka Selatan 2024-2029

by -

3) memastikan keterlibatan pemangku kepentingan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk petani, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat sipil, dalam perencanaan dan implementasi;

4) mendukung Praktik Pertanian yang bertanggung jawab: Mendorong penerapan praktik pertanian yang berkelanjutan, seperti penggunaan pupuk dan pestisida yang ramah lingkungan, serta pengelolaan sumber daya air yang baik;

5) meningkatkan daya saing produk dengan meningkatkan daya saing produk kelapa sawit di pasar regional maupun internasional dengan memenuhi standar keberlanjutan yang diakui secara global;

6) mendorong transparansi dan akuntabilitas dengan menciptakan sistem yang transparan dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit, serta memastikan akuntabilitas dari semua pihak yang terlibat serta menjamin pelestarian keanekaragaman hayati dengan melindungi dan memulihkan keanekaragaman hayati di daerah yang terkena dampak oleh industri kelapa sawit.

“Dengan adanya Rencana Aksi ini, diharapkan pengembangan industri kelapa sawit dapat dilakukan secara berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang seimbang “ demikian Herman.

Forum Konsultasi Publik Rencana Aksi Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan ini dihadiri oleh seluruh stakeholder pembangunan baik dari unsur pemerintah seperti perangkat daerah terkait, Camat dan Kepala Desa, pengusaha/asosiasi, akademisi dan masyarakat dengan narasumber dari Bappelitbangda Kabupaten Bangka Selatan, Dinas Pertanian dan Pangan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Pihak Universitas Bangka Belitung. Banyak masukan konstruktif dari peserta yang tentunya berguna untuk memperbaiki atau memantapkan rumusan Rencana Aksi ini agar lebih berkualitas. Diharapkan dengan dilaksanakannya FGD ini dapat memenuhi partisipasi keterlibatan dan komitmen mulai dalam proses perencanaan sehingga seluruh stakeholder terkait merasa lebih memiliki dan bertanggung jawab terhadap implementasi rencana. Ini dapat meningkatkan komitmen dan dukungan terhadap inisiatif yang diambil sehingga peningkatan kualitas keputusan dan transfaransi serta akuntabilitas dapat diwujudkan.(mus)