Program “Jumat Curhat” Jadi Komitmen POLRI Tidak Anti Kritik

by -

Oleh : Sindy Ayu Kirana

FKB.COM, BANGKA TENGAH – Sebagai lembaga penegak hukum Nasional dan Kepolisian negara di Indonesia yang tepat 1 Juli 2024 berusia 78 tahun, Kepolisian Negara Republik Indonesia disingkat POLRI tidak lepas dari kritikan berbagai pihak, bahkan pada tahun 2021 lalu, sempat muncul tagar #PercumaLaporPolisi dan hingga September 2023, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menerima 1.150 saran dan keluhan dari masyarakat, hal ini mengharuskan POLRI untuk banyak berbenah.

Komitmen untuk mempertahankan dan menunjukkan sikap POLRI yang mau menerima kritikan juga diserukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pada beberapa kesempatan, Kapolri Sigit selalu menekankan POLRI harus bersikap terbuka dan tidak anti kritik untuk menyiapkan sebagai organisasi modern.

“Polri harus mempersiapkan diri sebagai oraganisasi modern, siap membuka diri, menerima koreksi, dan tentunya tidak anti kritik, apalagi saat ini masyarakat bisa menjadi sumber berita dan memviralkan hal baik dan buruk, sehingga dimanapun kita berada tidak ada lagi yang disembunyikan, dan yang bisa dilakukan POLRI adalah menerima masukan, koreksi, evaluasi, kemudian diperbaiki,” ujar Kapolri Sigit.

Menjelang Pemillihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan dilakukan pada 27 November 2024 mendatang, POLRI juga berkomitemen menjaga dan memastikan situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Kamtibmas tetap terkendali.

Sementara itu, Kapolres Kabupaten Bangka Tengah, AKBP Dwi Budi Murtiono menyampaikan bahwa dalam menjaga situasi Kamtibmas, pihaknya rutin menggelar Jumat Curhat bersama masyarakat dan Bhabinkamtibmas di Desa dan Kelurahan, yang mana kegiatan Jumat Curhat ini memang menjadi salah satu program yang dilaksanakan oleh POLRI, mulai dari tingkat Polda, Polres sampai dengan Polsek.

”POLRI tidak anti kritik, pada kegiatan Jumat Curhat, kita berkesempatan langsung bertatapan muka dengan masyarakat dan ini merupakan program rutin POLRI sebagai sarana untuk mendengarkan curhatan aspirasi, keluhan dan laporan masyarakat, khususnya terkait permasalahan Kamtibmas,” ujarnya.

Dikatakan AKBP Dwi, melalui Jumat Curhat, ia banyak menerima kekhawatiran warga terkait kenakalan remaja, pencurian, maraknya penggunaan knalpot racing, peredaran narkoba di Desa dan keluhan lainnya.

“Dari yang disampaikan masyarakat, maka kita bisa melakukan tindakan meminimalisir gangguan Kamtibmas, dengan meningkatkan kegiatan-kegiatan kepolisian, seperti patroli, serta memperbanyak pemasangan spanduk himbauan, sehingga nantinya bisa meminimalisir terjadinya pelanggaran,” tuturnya.

Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk tidak sungkan menyampaikan permasalahan yang ada kepada pihaknya.

“Mungkin bisa disampaikan kepada personil Bhabinkamtibmas di setiap Desa dan setiap masalah bisa kita tangani serta cari jalan keluar secara berssama-sama nantinya,” ucapnya.

Terpisah, salah satu Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak POLRI dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Desa Air Mesu, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bripka Eki mengaku masyarakat di wilayahnya sering melakukan pengaduan dan keluhan kepada dirinya.

“Kalau di lapangan, masyarakat memang sering sekali curhat dan mengadu, apalagi dipengaruhi faktor ekonomi, kita juga ada program Jumat Curhat,” ujarnya, Kamis (12/6/2024).

Dikatakan Bripka Eki, kegiatan Jumat Curhat ini biasanya dihadiri Kapolres, Kepala Desa, Lurah, para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda untuk mempererat tali silahturahmi antara POLRI dan masyarakat, sehingga tercipta Kamtibmas yang kondusif.

”Kegiatan Jumat Curhat ini biasanya dilakukan bersama Kapolres, jadi tiap minggu beda tempat, tetapi kegiatan bersama masyarakat tetap sering dilakukan, seperti menyambangi dan berdialog dengan warga, guna menjaga tali silahturahmi serta menyampaikan himbauan-himbauan Kamtibmas kepada masyarakat,” tuturnya.

Salah satu tokoh agama, Ustadz Ali yang juga menjabat sebagai Ketua PCNU Bangka Tengah menilai kegiatan ini sangat bermanfaat, khususnya dalam membahas Kamtibmas.

“Kegiatan Jumat Curhat ini sangat bermanfaat, apalagi masyarakat sangat khawatir dengan maraknya kenakalan remaja, seperti terjebak atau mengkonsumsi miras dan narkoba, maraknya pernikahan dini serta kenakalan lainnya, seperti kebut-kebutan di jalan, bahkan sampai kejadian kecelakaan lalu lintas, pada intinya masyarakat siap bekerjasama dengan aparat Kepolisian dan TNI,” ucapnya.

Warga lainnya, Selamet berpendapat kegiatan Jumat Cuhat harus sering dilakukan, apalagi saat ini marak terjadi kasus pencurian.

“Di lingkungan kami di Desa Lubuk Pabrik, Kabupaten Bangka Tengah masih marak terjadi aksi pencurian, apalagi dengan kondisi perekonomian saat ini, mulai dari harga timah dan sawit yang melemah, sehingga berdmapak ke sektor-sektor lainnya,” ujarnya.

“Kita siap menyampaikan kritik, keluhan dan laporan ke pihak Kepolisian, asalkan direspon dan dilayani dengan baik, serta diberikan solusi atas permasalahan yang ada,” tambahnya.

Program Jumat Curhat juga menunjukkan pentingnya peran POLRI di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai permasalahan yang ada, seperti kenakalan remaja, kasus pencurian, perjudian, peredaran narkoba dan lainnya. Khususnya, peran Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak POLRI dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Desa dan Kelurahan.

Tindakan pemerintah dan POLRI serta dukungan masyarakat harus berperan aktif mencegah tindakan kejahatan yang mungkin bisa terjadi, selain butuh didengarkan, masyarakat juga butuh keterbukaan informasi dari POLRI, solusi, dilayani dengan baik, dan cepat.

Terlepas dari itu, penulis sangat mengapresiasi kinerja POLRI dengan program Jumat Curhat yang secara langsung turun ke lapangan mendengarkan aspirasi masyarakat, sehingga bisa mengambil tindakan dalam meminimalisir gangguan Kamtibmas.