Proyek SPAM di Desa Pusuk Terkesan Mubazir

oleh

Forumkeadilanbabel.com,Pusuk — Proyek sistem pengisian air minum (Spam) di Desa Pusuk Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat yang dikerjakan tahun 2018 lalu melalui dana APBN pusat dengan pagu dana Rp119.000.000 di duga di kerjakan asal jadi dan terkesan mubazir.

Demikian diungkapkan oleh salah satu warga setempat. Warga yang minta namanya ini tidak diekspos  mengatakan bahwa kegiatan proyek  tersebut di duga dikerjakan asal jadi dan terkesan mubazir.

“Kegiatan spam tahun 2018 yang lalu terkesan mubazir dan kurang efektif serta terkesan di paksakan. Memang pada saat musim kemarau warga kesulitan air bersih namun faktanya di lapangan beberapa sumur bor yang sudah ada juga ada yang tidak efektif lagi. Apalagi seperti Spam ini, yang justru biayanya akan lebih berat lagi karena menggunakan daya listrik yang lebih besar maka tidak akan mungkin warga mampu untuk mengelolanya,” ungkapnya saat di lokasi, Rabu (23/9/20).

Kondisi instalasi jaringan pipa yang sudah terpasang tampak berantakan dan ada yang lepas dari sambungannya, serta melengkung.

Selain itu kata dia, pekerjaan tersebut di duga dikerjakan asal jadi, seperti instalasi jaringan pipa yang sudah terpasang tampak berantakan dan ada yang lepas dari sambungannya, ada yang melengkung. Belum lagi ukuran kedalaman pipanya yang terkesan asal jadi. Saat diterpa hujan maka akan nampak jelas jika pemasangan pipa tersebut dikerjakan asal jadi. Selain itu bangunan sumur dan mesinnya juga sudah ditutupi semak-semak serta tergenang air,”  katanya.

BACA JUGA :  Event Basel Bekecak 2024, 150 Lapak Pelaku UMKM Pasarkan Produknya

Di tempat terpisah, Sekdes Desa Pusuk Dani ketika di hubungi melaui pesan WhatsApp, Rabu(23/09/20) mengaku jika kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahun 2018.

“Proyek tersebut tahun 2018 melalui dana APBN pusat sebesar Rp 119.000.000. Untuk pemborongnya tidak ada, hanya saja upah galian pipa permeter, serta pemasangan sambungan rumah (SR) perunit karena dana pemasangan minim hanya 9 juta. Untuk pelaksana kegiatan ditunjuk oleh warga, selaku ketuanya Rahmat Hidayat dengan bendaharanya Dodi dan sekretarisnya Anisa,” tulis Dani.

Masih menurut Dani untuk pemasangan SR nya baru 50 unit rumah.

“Sampai saat ini sebanyak 50 rumah untuk pemasangan SR nya, mengenai berapa panjang pipa yang terpasang belum tahu karena belum melihat RAB nya,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Percepat Target Penurunan Stunting di Babel, Pj Ketua TP PKK Pimpin Rapat Koordinasi dengan Perangkat Daerah

Lanjut Dani untuk tahun 2020 kembali akan di lanjutkan pemasangannya.

“Untuk tahun 2020 akan dilanjutkan karena anggarannya sudah terealisasi dan rencananya kegaitan tersebut mengupayakan swadaya masyarakat untuk menyelesaikanya.

Saat disinggung apakah kegiatan tersebut sesuai dengan RAB. Dani katakan sudah sesuai.

“Ya sesuai dengan RAB. Memang belum di fungsikan karena masih pemasangan pipa sambungan SR dan meteran kerumah warga,”  tandasnya.

Dari pantauan di lapangan, apa yang disampaikan salah satu warga setempat terkait kondisi proyek pemasangan Spam tersebut patut di benarkan, seperti kondisi bangunan mesin pemompa airnya memang sudah tertutup semak-semak serta instalasi pipanya banyak yang kelihatan dan berantakan.(bustami)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.