Kapolres Belitung Harus Tutup Bisnis Meja Goyang Milik Perwira Pangkat Kompol
BELITUNG-Maraknya aksi diduga smuggling (penyelundupan) timah di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur tak lepas dari menjamurnya bisnis ilegal meja goyang.
Aksi premanisme yang menimpa tiga wartawan di gudang milik Peibo, Jalan Raya Membalong Desa Perawas Kabupaten Belitung harus mendapat ditindak tegas dari aparat kepolisian terutama Kapolres Belitung.
Selain bisnis timah ilegal, pegawai Peibo mengancam wartawan dengan menggunakan parang.
Belakangan diketahui, bisnis ilegal meja goyang didanai oleh oknum perwira menengah (Pamen) berpangkat Kompol di Polres Belitung.
Bahkan selain Peibo dan Kompol, muncul nama Kanang, mitra bisnis asal Toboali Kabupaten Bangka Selatan.
Kapolres Belitung, AKBP Deddy Dwitiya Putra SH SIk saat dikonfirmasi menyikapi dengan serius kejadian yang dialami wartawan di Gudang Peibo.
” Mksh bang infonya akan kami cek lgsg. Kami akan dalami kasus ini,” jawab Kapolres, Senin (9/9/2024).
Sementara itu, perwira berpangkat Kompol sempat menghubungi redaksi media ini. Sempat bersitegang dengan oknum Kompol yang meminta ingin bertemu dengan wartawan yang melalukan investigasi.
” Iya sempat menelepon berkali kali dengan nada tinggi. Sejak awal percakapan telpon hingga akhir, sayangnya si Kompol tak ada itikad baik ngomong yang lembut. Apalagi kejadian yang menimpa wartawan yang saya tugaskan ke Belitung itu pakai modal biaya kantor, tiket pesawat PP, hotel selama 4 hari, uang saku, uang transport dan biaya sewa mobil. Jadi intinya mana mungkin berita investigasi bisa dinegosiasikan. Kalau mau minta tolong yang benar. Bisnis sudah ilegal tapi gaya intimidasi,” kata M, salah satu pemilik media.
” Kompol ini saya kenal hanya sebatas teman biasa tak lebih. Meski dia mengaku dulur sama sama dari Sumsel. Tapi intimidasi dia luar biasa. Padahal selama dia jadi polisi menjabat dimana mana jadi Kapolsek, Kasat Lantas hingga Kabag Rent tak satu rupiah pun minta uang denganya. Menghadap ke ruangan dia tak pernah sekali pun. Harusnya saat awal menelpon ngomong yang lembut minta tolong punya dia dan kejadian yang menimpa wartawan saya juga si kompol juga harus minta maaf,” tambah M.
Lebih jauh M membenarkan kalau Kompol di Polres Belitung ini memiliki bisnis meja goyang dengan Peibo.
” Akhir bersitegang di telpon, Kompol mengakui kalau dia yang berbisnis dan menanam modal 50 juta. Katanya kalau mau ditutup kapolres silahkan, terima kasih. Padahal berita pertama, media ini tak pernah menyebutkan ada perwira polisi pangkat Kompol. Sejak ada intimidasi barulah kita sebagai media memberitakan apa adanya,” tandasnya.
Sejak dulu si Kompol berbisnis minyak ilegal dari Sekayu Muba tak pernah media ini menganggu bisnis haramnya hingga kasusnya naik ke Pengadilan Negeri (PN) Pangkalpinang dan kalah dalam pra pradilan dengan Polresta Pangkalpinang.
Bahkan aaat kejadian perselingkuhan dan penggerbekan di Soll Marina Hotel hingga bikin heboh juga media ini tak ikut campur, bahkan sempat mendamaikan dengan salah aatu media yang memberitakan hingga si Kompol dimutasibdari jabatannya sebagai Kasat Lantas Polres Basel dan dimutasi ke Yanma Polda Babel.
Hingga terakhir si Kompol dimutasi ke Polres Belitung dengan jabatan Kabag Ren, media ini juga tak mau kalau ada bisnis ilegalnya di meja goyang Peibo.