BANGKA – Menanggapi kekesalan anggota DPRD Kabupaten Bangka, Mahjub terhadap pihak Dinas PU Bangka yang tak kunjung merealisasikan pembangunan talud di pondok pesantren Nurul Hikmah Al Azhar, Kepala dinas PUPR Kabupaten Bangka, Muliarto Kurniawan buka suara.
Cecep sapaan Kadis PUPR Bangka mengakui jika usulan talud pesantren Jln. Ambalat masuk di alokasi dana spesifik grand infrastuktur 2025.
“Tapi berdasarkan inpres no 1 dana SG infrastruktur mengalami refocusing dan effisiensi sehingga tidak bisa digunakan thn 2025 utk PUPR,” ujar Cecep saat dikonfirmasi via whatsapp terkait kekecewaan anggota DPRD Bangka, Mahjub, Rabu (30/4/25) pagi.
Oleh karenanya, Cecep memohon pengertian bagi semua pihak yang tahun ini sejumlah pekerjaan batal dilaksanakan lantaran PUPR Bangka alami efisiensi.
“Jadi mohon pengertian klo ada bbrp pekerjaan 2025 yg batal dilaksanakan krn PUPR Bangka mengalami effisiensi belanja modal konstruksi senilai 14 M thn 2025” pintanya.
Saat ini, kata Cecep anggran PUPR Bangka hanya tersisa 22 Miliar sudah termasuk gaji ASN dan Non ASN, operasional kantor dan lain lain.
“Dengan anggaran terbatas kami hanya bisa fokus pada penanganan kerusakan plat deker, jembatan, pemenuhan SPM, stunting dan pemeliharaan kerusakan jalan yang prioritas,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, anggota DPRD Bangka dapil Pemali, Bakam dan Puding Besar, Mahjub lakukan reses yang kedua kalinya di desa Aiiruai tepatnya jalan Ambalat Pondok Pesantren Nurul Hikmah Al Azhar Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka dari komisi 3 fraksi Nasdem, Selasa(29/04/2025).
Di depan warga, Mahjub sempat mengungkapkan jika dirinya merasa kecewa terhadap respon Dinas PU Kabupaten Bangka lantaran beberapa usulannya yang tak kunjung dilaksanakan, baik sewaktu dirinya belum duduk di dewan hingga dirinya menjadi anggota dewan.