Lagi, PT BSAL Kirim Timah Balok Sebanyak 15 Truk dari Tanjung Pandan ke Pangkalpinang, Ini Data RKAB dan Luasan IUPnya

by -
Kolase, truk pengangkut timah balok diduga milik PT BSAL proses naik ke KM. Srikandi Line, di Pelabuhan Tanjung Pandan, Belitung, Minggu (1/12/24) pagi (atas) dan beberapa truk lainnya sedang antri untuk naik ke KM Srikandi Line. (bawah). Ist.

Dari sejumlah pemberitaan, PT Babel Surya Alam Lestari (BSAL) terkonfirmasi pada periode Oktober-November 2024 sebanyak 2 kali mengirimkan balok timah ke gudang Tantra Logistic di Pangkalbalam, Pangkalpinang. Dengan rincian sekitar 10 truk trailer dan 16 truk trailer dan minggu (1/12/24) dini hari PT BSAL kembali melakukan pengiriman balok timah sebanyak 15 truk diduga ke gudang Tantra Logistic di Pangkalpinang.

Pertanyaannya, Dari mana balok-balok timah itu berasal? Padahal smelter PT BSAL sudah lama berhenti mengepul?

Dari data MODI (Mineral One Data Indonesia) diketahui ada dua nama tercatat sebagai pemegang saham yaitu Rudi Sumarli sebesar 90 persen dan Firdaus Hikmi Abdullah sebesar 10 persen.

Masih di dokumen sama, Rudi Sumerli tercatat sebagai Direktur Utama PT BSAL. Sedangkan Firdaus Hikmi Abdullah tercatat senagai Komisaris.

Dikutip dari radarbabel.co selain kedua nama tersebut, mencuat pula nama lain yang dikaitkan dengan PT BSAL. Hanya saja nama-nama yang mencuat belakangan bermain di belakang layar.

Yaitu nama AnTer dan Stv yang diketahui warga Pangkalpinang. Nama lainnya yang juga muncul yang masih satu keluarga dengan AnTer dan Stv adalah Denden.

Denden diduga kuat sebagai pengendali utama dari balik layar atas PT BSAL. Hanya saja, pria ini diduga kuat sekarang sudah tidak berada di Indonesia. Denden dikabarkan lebih banyak bermukim di negara Kanguru, Australia.

Selain itu, nama Denden juga dikaitkan dengan Smelter Rajawali Rimba Perkasa (RRP) dan smelter lainnya di Bangka. Bahkan dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah dengan taksiran kerugian negara mencapai Rp300 triliun, nama Denden santer disebut-sebut terkait kasus korupsi timah tersebut.

Hanya saja, posisinya diduga berada di Australia membuat APH mengalami kesulitan untuk segera memprosesnya atau butuh waktu yang cukup.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak PT BSAL, Denden, AnTer dan Stv maupun pihak terkait lainnya masih diupayakan dikonfirmasinya. (Red)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *