PJ Sekda Haris dan Sejumlah Pejabat Basel Hadiri Pesta Adat Buang Jung di Lepar

by -

FKB.COM, LEPAR – Masyarakat Desa Kumbung, Kecamatan Lepar, Kabupaten Bangka Selatan, merayakan tradisi tahunan mereka, Pesta Adat Buang Jung atau Buang Patong, Selasa (11/06/2024).

Pesta adat tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh dan unsur pemerintahan, termasuk Babinsa Koramil 432-03/Lepar, Sertu Masruliyanto. Selain itu juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting, seperti Bupati Bangka Selatan yang diwakili oleh Sekda Pemkab Basel, Haris Setiawan ST. MM, Perwakilan Kejari Bangka Selatan Binsar SH, Kepala Dinas Perhubungan Zamroni S. Stp, Camat Lepar Feri Edwar, Kapolsek Ipda Heri Hadi Santoso, Kepala Puskesmas Herwan, serta undangan lainnya.

Pesta Adat Buang Jung atau Buang Patong merupakan simbol rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rezeki yang diberikan melalui hasil bumi. Kegiatan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya masyarakat Desa Kumbung dalam melestarikan tradisi nenek moyang mereka.

Kepala Desa Kumbung, Sutarpan menjelaskan bahwa tradisi ini dilaksanakan dengan harapan mendapatkan hasil laut yang berlimpah dan perlindungan dari bencana laut. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga dan meneruskan tradisi ini sebagai bagian dari identitas budaya mereka.

“Penting untuk menjaga dan meneruskan tradisi ini sebagai bagian dari identitas budaya kita,” tegas Sutarpan.

Sementara itu, Babinsa Sertu Masruliyanto memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan sedekah bumi sebagai bagian dari kearifan lokal yang harus dijaga. Ia juga mengucapkan rasa terima kasih kepada tokoh masyarakat dan sesepuh desa yang telah berupaya mempertahankan dan mewariskan tradisi adat ini kepada generasi muda.

“Alhamdulillah, terima kasih kepada tokoh masyarakat dan sesepuh desa yang telah berupaya mempertahankan dan mewariskan tradisi adat ini kepada generasi muda,” ungkap Sertu Masruliyanto.

Dengan pelaksanaan Pesta Adat Buang Jung ini, masyarakat Desa Kumbung berharap dapat terus mendapatkan berkah dan perlindungan dalam segala aspek kehidupan, terutama dalam bidang kelautan yang menjadi sumber utama penghidupan mereka.

“Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kebersamaan dan gotong royong antarwarga desa,” pungkas Sertu Masruliyanto.(muslim)