Sosial Budaya di Bangka Belitung Untuk Indonesia Sentris

by -

Disamping itu, penting untuk memahami bahwa tingkat sosial erat sekali kaitannya dengan kesejahteraan dan ekonomi, artinya ketika ekonomi (misalnya perekonomian meningkat karena tingkat pekerjaan baik) maka seseorang akan sejahtera dan tentunya akan meningkat pula kedudukannya dimata sosial.

Selain itu, masyarakat perlu menyadari bahwa wujud keadilan sosial yang dimaksud dalam konsep “Indonesia Sentris”. Contohnya adalah seleksi pengadaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) yang diperuntukan bagi setiap Warga Negara Indonesia (WNI) dan semuanya mempunyai kesempatan yang sama, yang tujuannya bukan hanya menghasilkan ASN yang akuntabel, tetapi juga dilaksanakan dengan sangat transparan.

Jika kita semua menyadari bahwa dari contoh penerapan seleksi CASN ini adalah salah satu wujud Indonesia Sentris, maka Sumber Daya Manusia (SDM) dari setiap daerah di Indonesia memiliki kesempatan meningkatkan kehidupan sosialnya. Bukan hanya seleksi CASN untuk pemerintah pusat, kesempatan yang diberikan kepada setiap WNI juga untuk bisa mengikuti seleksi CASN di daerah walau bukan putra daerah.

Tentunya kita pernah mendengar bahwa tiap daerah masih memiliki ego kesukuan, dimana kelompok atau individu dengan latar belakang tertentu memiliki pemikiran untuk tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk maju.

Kita ambil contoh tentang stigma karir seorang pemimpin dalam pemerintahan sering diributkan, jika yang bersangkutan bukanlah seorang putra daerah. Jika kita kaitkan dengan penerapan Indonesia Sentris yang telah membuka selebar-lebarnya kesempatan yang sama untuk tiap WNI mengikuti seleksi CASN, maka ego kesukuan tentang putra daerah dengan sadar untuk tidak menjadi sumber keributan di tiap daerah.

Perlu kita sadari adalah diantara kesiapan pemerintah dalam menerapkan Indonesia Sentris, juga peran masyarakat menjadi hal yang sangat sensitif, karena jika tidak disadari bahwa sebenarnya Indonesia Sentris telah dirasakan tetapi tidak dijalankan dengan baik oleh masyarakat.

Poinnya adalah bagaimana tiap WNI meningkatkan kualitas diri agar siap bersaing untuk peningkatan sosial yang berdampak pada kesejahteraan ekonominya. Terlebih dengan cakap digital yang diterapkan pada contoh-contoh seleksi yang diadakan pemerintah, ini membuka peluang masyarakat untuk saling mengawasi pelaksanaannya.

Maka tidak adalagi stigma seperti orang dari daerah lain tidak boleh berkarir di Babel, atau orang Babel tidak bisa berkarir di IKN, karena kesempatan kita sebagai WNI adalah sama.

#Babelsemakincakapdigital
#WujudkanIndonesia Sentris
#BabelsemakincakapdigitalWujudkanIndonesiaSentris
#SosialBudaya

Editor : Romli                                       Sumber: Diskominfo Babel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *