BANGKA – Pelayanan rumah sakit umum Provinsi (RSUP) Babel kembali menjadi sorotan. Pasalnya salah satu pasien rumah sakit tersebut justru ditempatkan di rumah singgah yang kondisinya sudah memprihatinkan, Senin (11/11/24).
Dari hasil bincang-bincang wartawan dengan Ari, suami pasien atas nama Ayu terungkap jika dia bersama istrinya yang merupakan pasien RSUP sudah menempati rumah singgah di Air Anyir ini sejak 19 hari yang lalu.
“Kalau tidak salah kami tempati rumah singgah ini sudah 19 hari,” ungkap Ari.
Lantas bagaimana bentuk pelayanan pihak RSUP terhadap istrinya yang terbaring di lantai yang hanya dialasi dengan kasur tipis? Ari pun mengungkapkan jika dirinya harus mengeluarkan uang rp100.000 untuk petugas kesehatan yang datang memeriksa kesehatan istrinya.
“Untuk pemeriksaan terhadap istri biasanya ada perawat dari pihak rumah sakit yang datang, saya bayar rp100.000. Tapi kalau nebus obat, saya pakai BPJS. Sedangkan makan-minum, saya beli sendiri di warung,” ucapnya.

Sementara itu, kondisi rumah singgah RSUP yang ditempati pasien asal Parit Tiga Bangka Barat ini terlihat cukup memprihatinkan. Pada sebagian plafon atap sudah ambrol, demikian juga kran air di toilet tak mengalir.
“Kalau atapnya dak bocor, cuma plafonnya sebagian ambrol dan kran air di toilet kadang ngalir kadang dak. Ni sudah empat hari dak ngalir,” keluh Ari.
Terkait hal tersebut, Direktur RSUP dr. Astrid Ira Ajeng saat dikonfirmasi justru mengatakan jika biaya pemeliharaan untuk rumah singgah belum tersedia sehingga tidak pernah menarik biaya apapun kepada pasien.
“Biaya pemeliharaan utk rumah singgah blm tersedia shg kami tdk pernah menarik biaya apapun kpd pasien yg menggunakan,” kata dr Ira.
Soal petugas kesehatan yang melakukan pengecekan di rumah singgah, dr. Ira justru mengatakan jika pihaknya tidak pernah mengirim petugas kesehatan.
“Kami jg tdk pernah mengirim petugas kesehatan ke rumah singgah untuk mengecek kesehatan pasien shg tdk ada biaya apapun yg kami tarik,” bantahnya.
“Jika ada hal2 yang sekiranya menyimpang, silahkan melaporkan ke loket pengaduan kami di lobby utama gedung C untuk kami ambil tindakan lebih lanjut. Tks,” tukasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak terkait lainnya masih diupayakan konfirmasinya. (Red)