Bisnis Ilegal, Kapolres Belitung Harus Tutup Meja Goyang Milik Perwira Pangkat Kompol

by -

Belakangan setelah tayang berita barulah si Kompol menelpon redaksi dengan nada emosi tingkat tingg seolah-olah media ini punya hutang budi. Ingat !! Kami media bukan amggota polisi atau bawahan mu main ancam dan bentak.

Disini ditegaskan jika kegiatan jurnalistik dalam membongkar maraknya penyelundupan timah dari Pulau Belitung ke Pulau Bangka, Jakarta, Batam maupun ke Singapura adalah bagian dari investigasi. Tak boleh ada satupun lembaga atau institusi apalagi perorangan menghalagi tugas wartawan dan meminta bertemu bahkan meminta berita di take down/hapus.

Bahkan sesama profesi wartawan juga tak boleh intervensi.

” Bro..kalau kamu masih di Belitung hati-hati ada yang mencari. Infonya adik kolektor Peibo yang merupakan pecatan Brimob,” kata salah satu wartawan sehari pasca pemberitaan terbit.

Kapolda Babel, Irjen Pol Hendro Pandowo, Kabid Humas, Kombes Pol Jojo Sutarjo dan Kasubdit Paminal, AKBP Jamal masih dalam upaya konfirmasi.

Diberitakan sebelumnya. pegawai Peibo, kolektor timah ilegal bereaksi berlebihan dengan mencabut parang sembari mengusir wartawan yang datang ke gudangnya.

Aksi sok jagoan mengusir wartawan dengan parang terjadi di Jalan Raya Membalong Desa Perawas dekat kantor PUPR Belitung, Senin (9/9/2024).

Diduga pegawai Peibo yang berbadan besar panik lantatan bisnis timah ilegalnya takut terendus media. Padahal wartawan masuk ke gudang mengucapkan salam dan memperkenalkan diri dari media online.

Adapun kronologi kejadian, berawal tiga wartawan masuk ke gudang langsung menemui Peibo yang lagi beraktifitas mencuci timah di meja goyang.

Setelah memperkenalkan diri, pegawai Peibo yang panik lantaran banyak tumpukan pasir timah di dalam karung dan meja goyang sedang beroperasi langsung emosi.

“Pergi pergilah, aku lagi pusing dak punya waktu,” bentaknya.

Sejurus kemudian, pegawai Peibo langsung berbalik badan mengambil parang. Setelah mencabut parang, Peibo langsung mengacungkan dan membentak agar wartawan keluar dari gudang.

” Pergi, pergi la dari sini,” katanya.

Diketahu Peibo membuka bisnis timah ilegal sejak pagi sampai malam dengan oknum perwira polisi pangkat kompol dan pebisnis diketahui bernama Kanang, warga Bangka Selatan.

” Agak lain pegawai Peibo ini. Kita datang jauh jauh keluar modal melakukan investigasi ke Pulau Belitung mungkin disangka mau “ngecuk” (minta duit). Wartawan kalau sudah turun mau bongkar bisnis timah ilegal jadi salah sangka. Padahal saat kita masuk gak sampai hitungan 1 menit,” jelas A, salah satu media.

“Anehnya bisnis ilegal Peibo yang berlokasi di pinggir jalan terlihat aman aman saja. Kemana aparat kepolisian disana,” tambah A. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *