Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini adalah langkah awal dari serangkaian kegiatan yang dirancang untuk terus mendukung para pendidik dalam menghadapi tantangan keanekaragaman di lingkungan sekolah.
Salah satu fokus utama dari pelatihan ini adalah penerapan praktik-praktik terbaik dalam pendidikan inklusif. Para peserta diajak untuk berbagi pengalaman dan berdiskusi mengenai tantangan dan solusi dalam mengelola keanekaragaman siswa. Beberapa praktik yang disoroti antara lain:
1. Penerapan Kurikulum yang Fleksibel: Menyesuaikan kurikulum agar dapat mengakomodasi kebutuhan semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
2. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran: Menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran siswa dengan berbagai latar belakang dan kemampuan.
3. Pelatihan Guru: Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru melalui pelatihan berkelanjutan agar mereka lebih siap dalam menghadapi keanekaragaman siswa.
4. Kolaborasi dengan Orang Tua: Membangun komunikasi dan kerjasama yang baik dengan orang tua untuk mendukung proses belajar siswa di rumah dan di sekolah.
Dengan adanya kegiatan Bimbingan Teknis Pendidikan Inklusif ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan ramah bagi semua siswa. Para pendidik diharapkan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dalam pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah masing-masing.(Red/Mus)