FKB.COM, BANGKA- BELITUNG – Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Sumsel Babel di zaman Pemerintahan Gubernur Erzaldi Rosman yang sedianya bertujuan membantu masyarakat Bangka Belitung keluar dari himpitan ekonomi justru diduga kuat menjadi bancakan korupsi.
Di berbagai moment, Erzaldi dalam arahannya mengatakan, KUR merupakan salah satu cara untuk permodalan usaha bagi petani sehingga usaha pertanian dapat berkembang.
Maka tak heran, pada saat kepemimpinan Erzaldi, pencairan dana KUR Bank Sumsel Babel begitu mudahnya. Dengan mengatasnamakan masyarakat petani Babel, sejumlah perusahaan yang baru, disulap menjadi mitra KUR Bank Sumsel Babel akhirnya sukses menguras keuangan negara di Bank Sumsel Babel dan kas daerah di PT Jamkrida Babel.
“Luar biasa, pola yang dimainkan para mafia penguras keuangan negara dan kas daerah. Dengan modus Program KUR, keuangan negara dan kas daerah jebol,” ungkap Bambang aktivis anti korupsi Babel saat menanggapi hasil LHP BPK RI di Sungailiat, Rabu (26/624).
Menurut Bambang, dari hasil LHP BPK RI tertanggal 19 Januari 2024 mengindikasikan jika program yang digembar gemborkan Gubernur Erzaldi saat itu dapat diduga hanya akal-akalan untuk menjebol keuangan negara dan kas daerah.
“Coba cermati, PT HKL yang baru terbentuk dan tanpa pengalaman di bidang perkebunan, sukses membobol Rp21 miliar, direkturnya siapa? Bagaimana kedekatan sosok direktur itu dengan Gubernur Erzaldi saat itu. Lalu perusahaan BRM mitra KUR Jahe Merah yang juga baru terbentuk dan tidak punya pengalaman juga sukses menjebol Rp4,6 miliar uang negara dan kas daerah,” terangnya.