Yang tak kalah penting untuk sektor Pendidikan ini yaitu jumlah lulusan SMA/SMK yang melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Di Kepulauan Bangka Belitung sendiri jumlah lulusan SMA/SMK/Sederajat untuk tahun 2023 sebanyak 13.023 orang. Dari jumlah tersebut, hanya sebanyak 2.593 orang (19,91%) yang melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di daerah, 1.783 orang (13,69%) yang melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi di luar daerah. Sedangkan sebanyak 5.048 orang (38,76%) memilih untuk bekerja, dan selebihnya 3.599 orang (27,64%) orang lain-lain.
Rendahnya jumlah kelulusan yang melanjutkan Pendidikan ke pendidikan tinggi ini tentu berdampak jangka panjang terhadap kualitas SDM kita yang akan melanjutkan kepemimpinan dan juga tongkat estafet pembangunan di Negeri Serumpun Sebalai ini. Berbagai faktor yang melatarbelakangi tejadinya hal ini, seperti faktor ekonomi, rendahnya literasi dan pemahaman anak dan orang tua terkait pentingnya pendidikan, faktor sosial budaya dimana masih ada yang beranggapan bahwa anak/Perempuan tidak perlu bersekolah ke perguruan tinggi karena hanya akan berkutat di dapur dan menjadi ibu rumah tangga.
Hal serupa juga tergambar berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS, dimana Provinsi Kepulauan Bangka Belitung jika dibandingkan dengan provinsi lainnya, APK perguruan tingginya termasuk yang terendah se-Indonesia. Untuk tahun 2020 sebesar 14,73 persen, tahun 2021 sebesar 15,23 persen, tahun 2022 sebesar 14,85 persen, dan tahun 2023 sebesar 18,19. Rendahnya APK ini menampilkan sedikit sekali jumlah siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi, dibandingkan provinsi lain yang memiliki persentase diatas 20 persen.
Beberapa faktor penyebab APK Pendidikan Tinggi di Kepulauan Bangka Belitung telah disurvei oleh BPS yaitu karena pelajar lebih memilih untuk bekerja, merasa Pendidikan SMA/SMK cukup, faktor menikah, tidak adanya biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Rendahnya APK Pendidikan Tinggi di Kepulauan Bangka Belitung ini tentu tidak sejalan dengan konsep Indonesia Sentris dimana pemerataan Pendidikan termasuk Pendidikan tinggi merupakan hal yang penting. Lalu apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi hal ini?
Untuk meningkatkan APK Pendidikan Tinggi ini tentu saja tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja, namun ini memerlukan sinergi semua pihak. Beberapa Langkah konkret perlu dilakukan seperti melakukan sosialisasi ke desa-desa dan sekolah-sekolah tentang pentingnya Pendidikan tinggi ini. Selain itu juga, pemerintah dan juga perguruan tinggi yang ada di Kepulauan Bangka Belitung dapat membuat regulasi dan sistem yang lebih memudahkan, akses informasi yang mudah, akses lapangan pekerjaan yang lebih luas, bahkan menambah kuota beasiswa bagi mahasiswa.
Di samping hal di atas, faktor kurang cakap digital juga menjadi hal yang berpengaruh. Di era yang serba digital saat ini, berbgai informasi tentu dapat dijangkau dengan mudah dan cepat hanya melalui genggaman yakni gadget atau gawai. Cakap digital dapat membuka pemikiran, meningkatkan pengetahuan tentang kualitas pendidikan yang dapat dicapai dengan menempuh pendidikan tinggi di berbagai perguruan tinggi. Dengan demikian, minat siswa untuk melanjutkan sekolah ke pendidikan tinggi akan meningkat.
Berbagai poin di atas seharusnya menjadi hal-hal yang bisa disepakati oleh semua pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan guna mencetak generasi yang berkualitas untuk Indonesia pada umumnya, Kepulauan Bangka Belitug pada khususnya. Sebab, Indonesia sentris akan dirasakan oleh masyarakat, tidak hanya tentang pemerataan pembangunan ekonomi, peningkatan kesejahteraan, pembangunan infrastruktur, namun juga pemerataan pendidikan yang menjangkau seluruh pelosok Indonesia, terutama pendidikan tinggi. Apalagi Kepulauan Bangka Belitung masih berada pada posisi APK Pendidikan Tinggi yang rendah dibandingkan provinsi lainnya.
Editor : Romli Sumber: Diskominfo Babel
#babelsemakincakapdigital
#WujudkanIndonesia Sentris
#BabelsemakincakapdigitalWujudkanIndonesiaSentris
#Pendidikan
#Bangka Belitung