Buntut Dari Komentar Miring Sang Koordinator KIP Matras- Sinjel, Suprianto: Koordinator KIP Lupa Dengan Sejarah !

oleh

Sungailiat, Forumkeadialanbabel.com — Buntut dari pernyataan Koordinator KIP Mitra PT. Timah Persero Tbk yang beroperasi di wilayah perairan Matras – Sinjel, beberapa waktu lalu dimuat di salah satu media lokal, dirasakan dan terkesan menyudutkan sosok almarhum mantan ketua Laskar Merah Putih (LMP) Markas Cabang ( Macab ) Bangka terus mendapat protes dari sejumlah ketua ormas di wilayah setempat.

Selain dari Pimpinan Macab LMP Bangka, Joko susilo yang menyatakan keberatan terhadap pernyataan koordintor KIP perairan Matras, Erwin tersebut.

Komentar keberatan juga datang dari Suprianto, Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Bangka.

Supri sapaan dari Suprianto turut menyesalkan komentar koordinator KIP Matras yang terkesan menyudutkan dan melupakan jasa almarhum mantan Ketua LMP yang punya andil besar atas beroperasinya KIP di wilayah Operasional Matras – Sinjel.

” Koordinator KIP Matras pak Erwin itu lupa dengan sejarah, Padahal dari awal PP dan LMP kabupaten Bangka berperan sebagai koordinator Ormas. Saya menyesalkan komentar beliau itu yang dimuat di salah satu media yang mana saudara Erwin menyalahkan almarhum Sumino (Subiono), hal itu tidak boleh dibicarakan karena orangnya sudah meninggal” sesal Suprianto dalam bincang bincangnya di kediaman pribadinya di Sungailiat, Rabu (5/5/21).

Dijelaskan Suprianto, sikap menyalahkan yang ditunjukkan oleh koordinator KIP Matras – Sinjel menurutnya sebagai suatu tindakan yang melupakan sejarah dapat beroperasinya KIP di wilayah tersebut, apalagi komentar miring oleh sang kordinator KIP setelah di lakukan pemangkasan 21 Ormas menjadi 11 ormas yang turut memangkas Organisasi PP dan LMP Kabupaten Bangka.

BACA JUGA :  Menjadi Keynote Speaker Focus Group Discussion, Ini yang Disampaikan PJ Gubernur Safrizal

” Iya itu diberitanya pak Erwin mendeskriditkan dan menyalahkan almarhum Sumino padahal alamarhum punya andil besar dalam masuknya operasional KIP mitra BUMN di wilayah itu, makanya menurut saya pak Erwin selaku koordinator KIP sudah lupa sejarah” jelasnya.

“Ya dia itu ( Sumino – Red) adalah tokoh dan senior organsiasi semasa hidupnya, saya tidak setuju pak Erwin menyalahkan almarhum. Kalau pada saat itu dia tidak merangkul para ormas bisa saja dia lakukan, namun nyatanya tidak dia lakukan” imbuh Supri.

” Komentar miring itu ( Erwin – Red) mungkin adalah buntut dari pemangkasan 21 Ormas yang sekarang menjadi 11 Ormas, menurut saya selaku ketua PP, pemangkasan yang dilakukan tidak sesuai etika keorganisasian. Dan pada saat itu saya menjabat sebagai wakil ketua alamarhum Sumino, saya diminta melakukan pemangkasan ormas oleh pak Erwin, tapi tidak saya lakukan karena saya tau itu tidak benar” ungkapnya.

Menurut Supri, komentar miring dari Koordianator KIP dan aksi pemangkasan Ormas Pendukung beroperasinya KIP di wilayah Matras – Sinjel, adalah realita buruk yang akan menjadi catatan sejarah masyarakat kota Sungailiat. Bagi Supri, komentar miring dan pengingkaran janji dari Koordinator KIP sangat berpotensi memecah belah keharmonisan kehidupan bermasyarakat.

BACA JUGA :  Di Hari Ketiga Rangkaian Peringatan HKG PKK ke-52 dan Jambore Kader PKK Tahun 2024, Peserta Gelari Pelangi Tampil dengan Balutan Cual khas Babel

” Yang jelas ini adalah fakta buruk realita pembinaan organisasi di Kabupaten Bangka. Dan itu akan menjadi catatan sejarah oleh masyarakat di kota kecil Sungailiat ini. menurut saya sikap dan komentar saudara Erwin sudah ada potensi memecah belah kehidupan bermasyarakat baik di ormas ataupun di masyarakat matras itu sendiri yang masih menimbulkan pro dan kontra. Janji – janjinya tidak pernah ditepati. Dulu ( sebelum deklarasi) janjinya programnya begini – begitu, saat ini buktinya nol besar. Itu adalah perilaku yang tidak mumpuni dari seorang koordinator KIP Mitra PT. TImah”  tandas Supri.

Meskipun banyak sikap inkonsistensi dari sang koordinator KIP dan tindakan melupakan sejarah yang dinilainya, Supri mengaku bahwa pihaknya tidak anti tambang, asalkan pihak penyelenggara pertambangan dapat menghadirkan solusi dari konflik masyarakat yang menurutnya terus terjadi hingga saat ini.

” Kami ( PP) tidak anti tambang, namun di penyelenggaraannya saya berharap nelayan menjadi prioritas utama penerima dana kompensasi timah itu sendiri. Harusnya juga ada peningkatan program yang di berikan kepada nelayan kolek – kolek ( Tradisional) ditingkatkan mesin, alat tangkapnya sehingga bisa melaut lebih dari 15 mil, saya yakin akan ada solusi. Ini saya sampaikan karena saya lihat di masyarakat Matras pro dan kontra masih terus terjadi bahkan sesama saudara sendiri sudah tidak nyaman hubungannya. Itu salah satu (Musibah rusaknya jaring nelayan Matras, red). Yaa harusnya cepat tanggap segera diselesaikan, saya tidak menyalahkan mitra yang lain tapi hanya saja koordinator mitra selalu membuat konflik di masyarakat termasuk di konflik LSM juga dia seperti itu. Yang saya sangat sesalkan membicarakan orang yang sudah meninggal padahal almarhum sangat berjasa terhadap KIP dan Ormas sebetulnya, almarhum itu tokoh organisasi dan sepuh. Saya tau perjuangan nya sama saya jam 2 malam kami masih di matras pada saat masuk KIP itu” katanya.

BACA JUGA :  Dua Kali Ditolak Rawat Inap, Keluarga Pasien Alm Riyadhi Laporkan Pihak RSUD Provinsi ke Ombudsman Babel

Menurut Supri, Pihak PT. Timah yang selama ini telah bekerja sesuai koridor harus mengevaluasi penyelenggaraan operasional KIP Matras – Sinjel termasuk kinerja dan kemampuan koordinator KIP guna keharmonisan kehidupan bermasyarakat.

” Saya minta pihak PT. Timah mengevaluasi lagi kemampuan koordinator KIP, kita bukan masyarakat anti tambang karena timah adalah sebuah anugerah. Tapi dalam pelaksanaan saat ini jangan mengenyampingkan bahwa kita memerlukan keharmonisan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, untuk nelayan nya juga karena kita mendapatkan ikan dan sumber pemasukan dari sektor perikanan, saya kira PT. Timah sudah menjalankan fungsinya selaku BUMN pemegang IUP tambang, cuma perlu di evaluasi penyelenggaraan di lapangan ” Harap Supri.

Hingga berita ini di turunkan, koordinator KIP Matras, Erwin belum memberikan penjelasannya kepada wartawan yang sudah mengupayakan konfirmasi via sambungan telepon maupun pesan WA dari wartawan. (Red)