Ketiga, Pengabdian Masyarakat, yang meliputi program Corporate Social Responsibility (CSR) bersama, pemberdayaan komunitas, dan pengembangan kewirausahaan berbasis ilmu pengetahuan.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat menciptakan manfaat yang signifikan bagi masyarakat secara lebih luas. Kami juga berharap perusahaan dapat terus mendukung inisiatif-inisiatif akademik yang aplikatif, yang tidak hanya memberikan solusi bagi industri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pembangunan bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Wening Udasmoro, menyambut baik kerja sama yang antar kedua belah pihak dalam pengembangan SDM.
Menurutnya, UGM selalu berupaya memastikan ilmu yang dikembangkan memiliki kebermanfaatan dan keberlanjutan bagi masyarakat, baik dalam menjaga alam maupun manusianya.
UGM bahkan terus memperluas relevansi pendidikan dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, budaya, hukum, sosial, dan pengentasan kemiskinan.
“Dalam kurikulum baru, UGM akan meluncurkan lima program studi transdisiplin, yaitu Kemaritiman, Desain Komunikasi Visual, Sustainability, Metalurgi, dan Kriminologi yang termasuk program pascasarjana baru,” ujarnya.
Di bidang pengabdian kepada masyarakat, kata Wening, mahasiswa UGM secara rutin telah menjalankan program pengabdian di berbagai daerah termasuk di Bangka Belitung yang mencakup ketahanan pangan, energi, budaya, dan bahasa. Beberapa program kerja yang dilaksanakan dalam rangka mendukung program pertanian terpadu dan pemanfaatan inovasi teknologi.
“Kami menanam padi Gamagora untuk mendukung kedaulatan pangan, memanfaatkan biogas dari kotoran sapi untuk energi. Kami berharap program ini diterapkan di Bangka Belitung melalui kerja sama ini,” harapnya. (*)
www.timah.com