Potensi Ekonomi: Unsur tanah jarang sangat bernilai tinggi dalam industri teknologi tinggi, seperti produksi magnet, elektronik, dan energi hijau.
5. Xenotim (YPO4)
Kegunaan: Mengandung unsur tanah jarang seperti yttrium dan kadang-kadang unsur logam tanah jarang berat lainnya.
Potensi Ekonomi: Memiliki nilai ekonomi tinggi karena penggunaannya dalam industri teknologi tinggi, termasuk elektronik dan energi.
6. Kassiterit (Bijih Timah)
Kegunaan: Walaupun ini adalah bijih utama timah, kadang kala terdapat sebagai mineral ikutan di tambang timah lainnya.
Potensi Ekonomi: Memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai sumber utama timah.
7. Kuarsa
Kegunaan: Banyak digunakan dalam industri kaca, elektronik, dan sebagai bahan baku silikon.
Potensi Ekonomi: Kuarsa bernilai dalam industri manufaktur, terutama dalam pembuatan komponen elektronik dan kaca berkualitas tinggi.
Sementara untuk merealisasikan hal ini, lanjut Marshal, pemerintah dan industri perlu mendirikan fasilitas pengolahan agar mineral ikutan dapat dimurnikan di dalam negeri.
“Negara bisa berkolaborasi dengan dunia luar termasuk investor yang mampu mengelola itu. Di era teknologi apapun bisa, kenapa tidak kan? Ini adalah cita-cita yang besar untuk daerah kita,” jelasnya.
Disamping itu, apabila ini bisa terealisasi otomatis Babel tidak akan menjual produk mentah saja, namun sudah menjadi produk olahan sehingga bisa menjadi nilai tambah dan membuat perekenomian dapat meningkat.
“Itulah pentingnya pengembangan Industri Hilir sehingga bisa membuat ekosistem industri yang memanfaatkan produk akhir dari mineral-mineral ini, seperti industri keramik dan elektronik. Selain itu, pengelolaan yang efektif terhadap mineral ikutan ini dapat meningkatkan pendapatan daerah dan membuka lapangan pekerjaan baru di Bangka Belitung,” imbuh Marshal.(rel)