Dirinya mengapresiasi PT Timah yang telah berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bangka dan PLN yang telah mengembangkan program ini sehingga dapat mendukung program Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi.
Sementara itu, Asmen Operasi Pemeliharaan dan Pembangkit PT PLN Persero UPK Babel, Fajri Hutazami mengatakan jika program ini adalah salah satu bentuk sinergi BUMN, dimana program penanaman PT Timah Tbk ini sangat mendukung program PT PLN yakni Co-firing.
Fajri menjelaskan, Program Co-firing merupakan upay PLN untuk menekan emisi karbon, guna mempercepat transisi energi yang sudah dilaksanakan pada bulan september 2022.
“Dengan adanya kegiatan ini bisa mendukung program co-firing dengan menggunakan woodchip dapat bertambah banyak. Selain itu juga kami memiliki target ditahun 2025 ini pemanfaatan woodchip sebesar 60.000 ton di PLTU Air Anyir. Saat ini baru sekitar 13 persen kita menggunakan woodchip, harapannya kedepan kita bisa menuju 25 persen, jika bahan baku sudah tersedia. Saat ini penggunaan woodchip di kita itu sekitar 100 ton perhari dengan produksi Kwh energi green itu rata-rata 68 MWh,” jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya program ini dapat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan bahan baku woodchip.
“Jika kegiatan penamanan seperti ini tidak dilakukan bisa mengakibatkan produksi woodchip terputus, maka kami sangat berterima kasih sekali kepada PT Timah yang telah mendukung dan melakukan program ini,” ujar Fajri.
Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan mengatakan PT Timah telah melaksanakan berbagai inisiatif untuk mendukung ketahanan energi seperti penggunaan energi ramah lingkungan dalam kegiatan operasional dan pengurangan karbon untuk bisnis yang berkelanjutan.
“Inisiatif yang dilakukan PT Timah diharapkan tidak hanya membawa dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan dalam menghadapi tantangan industri global yang semakin berorientasi pada ekonomi hijau,” ujarnya. (*)
Sumber: www.timah.com