H Sukirman-Bong Ming-Ming Peduli, Usai Sukses Luncurkan 8 Unit Ambulans Baru, Giliran Kelapa Bakal Miliki RSUD Tipe D, Realisasi Tahun 2025

by -
Caption: Pemkab Bangka Barat melalui bupati dan wakil bupati H Sukirman-Bong Ming Ming terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satunya rencana membangun RSUD tipe D di Kecamatan Kelapa pada tahun 2025 berdasarkan DED yang telah dibuat. (Foto: kolase/Rudy).

Penulis: Rudy

FKBnews. com, KELAPA, — Setelah sukses meluncurkan 8 unit mobil ambulans baru belum lama ini guna melayani pasien puskesmas yang tersebar di tiap kecamatan, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat dibawah kepemimpinan H Sukirman-Bong Ming Ming akan membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe D di Kecamatan Kelapa.

RSUD tipe D berbeda dengan RSUD tipe Pratama. RSUD tipe Pratama katagorinya untuk daerah tertinggal.

RSUD tipe D memiliki beberapa karakteristik diantaranya; menerima rujukan fasilitas kesehatan tingkat pertama, memiliki minimal 50 tempat tidur, pelayanan medis dasar, memiliki pelayanan medis spesialis dasar, menyediakan pelayanan medik umum, gawat darurat keperawatan dan kebidanan serta pelayanan penunjang klinis dan non klinis dan yang paling penting bersifat transisi yang kemungkinan masih akan ditingkatkan menjadi tipe C.

Saat ini dana yang tersedia untuk pembangunan RSUD tipe D Kecamatan Kelapa ini sekitar Rp 5 Miliar bersumber dari dana APBD Kabupaten Bangka Barat dan realisasinya dijadwalkan tahun 2025.

Sementara 8 mobil ambulans baru yang baru diluncurkan langsung oleh Bupati Bangka Barat H Sukirman kemarin, yakni 6 unit mobil ambulans baru merek Toyota Innova dan 2 unit ambulans Mitsubishi Xpander masing-masing untuk puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Safi’i Rangkuti, dikonfirmasi Forum Keadilan Babel (FKBnews.com), di ruang kerjanya, Jumat, (15/11/24), menjelaskan, pembangunan RSUD tipe D di kecamatan Kelapa nantinya akan memanfaatkan bangunan puskesmas lama yang selanjutnya akan di upgrade menjadi bangunan rumah sakit.

Sementara untuk menggantikan puskesmas yang lama akan dibangun puskesmas yang baru di lokasi yang berbeda dengan anggaran yang juga sudah disiapkan sekitar Rp 13,5 Miliar.

“Untuk rencana pembangunan rumah sakit baru di Kecamatan Kelapa ini, bangunan puskesmas yang lama yang di upgrade menjadi rumah sakit tipe D yang baru. Ini DED nya sudah ada, anggaran Januari 2025 sudah dimulai, “kata Rangkuti.

Dikatakan Rangkuti, keberhasilan mewujudkan rumah sakit baru di Kecamatan Kelapa ini tak lepas dari upaya kuat pemerintah daerah melalui program UHC dan berobat gratisnya. Usulan pembanguan RSUD tipe D di Kecamatan Kelapa ternyata mendapat support dari kementrian kesehatan.

Anggaran pembangunan rumah sakit Rp 5 miliar ini kata Rangkuti rencananya akan ditambah pada tahun 2026, sehingga tahun 2027 diperkirakan rumah sakit ini sudah bisa beroperasi.

“2027 ini target selesai atas dukungan seluruh pihak. Butuh dana sekitar Rp 15 miliar lagi bisa beroperasi tinggal nanti peralatan medisnya, ” tutur Rangkuti

Digambarkan, rumah sakit tipe D di Kecamatan Kelapa nantinya, bangunannya terdiri dari tiga tingkat, terdiri dari ruang operasi, ruang isolasi, ruang ICU, ruang HCU, ruang Poli, ruang persalinan juga dilengkapi lift untuk menuju lantai 3.

RSUD Eko Maulana Ali

Ada hal yang menarik dari keberadaan rumah sakit tipe D di Kecamatan Kelapa ini. Pemkab berencana memberi nama dengan sebutan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Eko Maulana Ali. Nama ini sengaja diambil untuk mengenang jasa mantan bupati dan terakhir menjabat gubernur Babel, Ir H Eko Maulana Ali Soeroso yang juga putra kelahiran Kecamatan Kelapa.

“Namun rencana pemberian nama ini masih kita rembuk dengan pihak keluarga almarhum Bapak Eko Maulana, mudah-mudahan dapat persetujuan, ” kata Rangkuti.

Rangkuti menambahkan, pembangunan rumah sakit tipe D di Kecamatan Kelapa ini setelah melalui kajian dan pertimbangan yang tentunya memberikan keuntungan kepada masyarakat.

Misalnya keberadaan rumah sakit ini nantinya akan memudahkan masyarakat sekitar untuk berobat karena menghemat makan dan minum keluarga yang mendampingi pasien. Kemudian tidak mengganggu ekonomi karena keluarga pasien masih bisa bekerja. Juga yang terpenting bagi pasien yang darurat bisa terselamatkan karena jarak tempuh ke rumah sakit cukup dekat.

“Berdasarkan data ada sekitar 3.400 hingga 3.500 per tahun data pertambahan penduduk. Kalau tidak dari sekarang bagaimana menampung, ” ujar Rangkuti menyinggung rasio pasien yang berobat nantinya.

Pembangunan rumah sakit tipe D di Kecamatan Kelapa ini dinilai sangat strategis terutama untuk rujukan. Sebab jarak tempuhnya yang sangat dekat menghubungkan kecamatan-kecamatan yang ada di Bangka Barat.

“Bangka Barat sekarang ini baru ada satu RSUD tipe C di Mentok. Kedepan secara bersamaan akan ada penambahan sehingga jadi tiga rumah sakit, masing-masing di Kelapa dan Sekar Biru, ” tandas Rangkuti.

Bersamaan dengan pembangunan RSUD Kelapa, pada tahun yang sama juga akan dilakukan rehab total 4 puskesmas di Bangka Barat dan satu labkesmas. Diantaranya Puskesmas Simpangteritip, Puskesmas Jebus, serta relokasi Puskesmas Tempilang dan Kelapa. Sementara untuk Puskesmas Kundi rehab serupa rencananya tahun 2026.

“Untuk labkesmas lokasinya depan Polres Bangka Barat, seluruhnya sudah ada dananya, “tutup Rangkuti. (Editor: Romli)