Menurutnya, dengan adanya pelatihan ini mereka juga nantinya bisa mengembangkan produk hilir bawang merah seperti membuat bawang goreng, bubur bawang dan produk lainnya.
“Dengan adanya pelatihan ini kami mendapatkan banyak wawasan baru, sehingga kedepannya kami jadi tahu dan bisa mengembangkan budidaya bawang merah sesuai dengan ilmu yang kami dapatkan,” ujarnya.
Sementara itu Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Gantung, Andri Taruna Praja sangat bersyukur dengan adanya pelatihan dan pembinaan dari PT Timah bagi kelompok tani Bina Tani dalam melakukan budidaya bawang merah.
Saat ini, kata dia minat masyarakat Desa Gantung untuk budidaya bawang merah mulai meningkat. Bawang merah menjadi salah satu penyumbang inflasi untuk daerah Belitung. Diharapkan dengan meningkatnya budidaya bawang merah dikalangan petani bisa mengurangi angka inflasi tersebut.
“Kendala yang kita hadapi sebagai penyuluh pertanian kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengatasi permasalahan budidaya bawang merah. Sehingga pelatihan yang dilaksanakan PT Timah ini menjadi jawaban yang sangat tepat bagi permasalahan tyang dihadapi petani,” katanya.
Dirinya berharap, para petani yang mengikuti pelatihan ini dapat meneruskan pengetahuan yang diperoleh, serta keterampilannya meningkat agar produksi bawang di Belitung Timur meningkat.
Salah satu narasumber dalam kegiatan pelatihan Muhammad Juwanda mengatakan, dalam pelatihan ini mereka memberikan edukasi tentang teknik pembibitan bawang merah, teknik pengolahan tanah untuk budidaya tanaman bawang merah, teknik penanaman, teknik pemeliharaan tanaman bawang merah (pemupukan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit), teknik panen dan pascapanen.
Juwanda menjelaskan, untuk kondisi iklim dan cuaca di Dusun Nujau sangat cocok karena bawang merah suka iklim tropis. Hanya saja untuk tanah perlu mendapatkan perlakuan khusus yaitu dengan pemberian bahan organik hal ini di karenakan lahan pasir dan kandungan c organik yang rendah.
“Prospek untuk budidaya tanaman bawang merah di Desa Gantung sangat baik, karena lahan yang luas sangat berpotensi sekali dimaksimalkan penggunaan nya terutama untuk kawasan agrowisata,” katanya.
Juwanda juga berharap, petani yang mengikuti pelatihan dapat menerapkan kegiatan budidaya bawang di lahan sawah masing masing dan berkelanjutan sehingga bisa membangun perekonomian melalui budidaya bawang merah. (*)