Bukan Cuma Konsorsium 303, Robert Juga Bantah Sediakan Private Jet buat Brigjen Hendra

oleh
Ilustrasi. Foto : Net

JAkarta – Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Polri mengusut dugaan penyedia jet pribadi atau private jet untuk Brigjen Hendra Kurniawan.

Dikutip dari detik.com IPW menyatakan ada dua orang sipil yang menyediakan private jet untuk Brigjen Hendra Kurniawan saat ke Jambi menemui keluarga Brigadir J.
“IPW meminta tim khusus Polri menjelaskan keterlibatan 2 orang sipil dalam kasus Sambo Konsorsium 303. Sekaligus membongkar peranannya, menyusul terungkapnya pemakaian private jet oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan dalam kaitan temuan uang Rp 155 Triliun oleh PPATK dari judi online,” ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam siaran pers kepada wartawan, Senin (19/7).

Brigjen Hendra Kurniawan, eks Karopaminal Divisi Propam Polri, diperintah oleh Ferdy Sambo yang saat itu menjabat Kadiv Propam Polri, untuk pergi ke Jambi. Brigjen Hendra diminta Ferdy Sambo menemui keluarga Brigadir Yosua untuk menjelaskan kematian ajudannya itu.

Brigjen Hendra kemudian berangkat ke Jambi menggunakan private jet–yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak–adalah milik mafia judi. Brigjen Hendra diketahui berangkat ke Jambi bersama Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifazal Samual Bripd Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu, dan Briptu Mika.

BACA JUGA :  5 Smelter Hasil Sitaan Dititipkan Kejaksaan RI ke Kementerian BUMN Dalam Perkara Kasus Korupsi Timah

“Oleh karenanya, IPW mencium aroma amis keterlibatan dua orang sipil dalam kasus Sambo dan Konsorsium 303,” kata Sugeng.

Salah satu sipil yang disebut menyediakan private jet untuk Brigjen Hendra Kurniawan, yaitu Robert Bonosusatya (RBT). Hal ini membuat Robert memberikan bantahan terkait tudingan tersebut.

Bantah Sediakan Private Jet

Robert Bonosusatya membantah dirinya menyediakan private jet untuk Brigjen Hendra Kurniawan. Robert mengaku dirinya tidak memiliki jet pribadi.

“Tidak benar itu, tidak benar sama sekali. Bukan saya, mana ada saya jet pribadi,” kata Robert saat dimintai konfirmasi, Selasa (20/9/2022).

Namun Robert mengakui dirinya memang mengenal Hendra, yang merupakan mantan Karo Paminal Divpropam Polri. Dia mengaku sudah lama mengenal Hendra.

BACA JUGA :  5 Smelter Hasil Sitaan Dititipkan Kejaksaan RI ke Kementerian BUMN Dalam Perkara Kasus Korupsi Timah

“Hendra kenal dari zaman dahulu. Sudah lama sekali saya kontak dia, sejak 5 atau 6 tahun. Waktu itu dia masih AKBP,” katanya.

Bantah Keterkaitan Konsorsium 303

Tidak hanya itu, sosok RBT disebut IPW berkaitan dengan konsorsium 303 atau judi online 303. Namun Robert Bonosusatya membantah keterkaitan dirinya dengan judi online.

“Kalau ngomong, bicara tidak bayar kan,” kata Robert saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (20/9/2022).

Robert bahkan mempertanyakan bukti yang dinyatakan oleh IPW. Dia berencana bakal melaporkan IPW atas tudingan ini.

“IPW punya printout-nya nggak? Saya mau pertimbangkan mau lapor dia,” katanya.

Penjelasan IPW

IPW menyatakan tak pernah menyebut identitas orang yang diduga menyediakan jet pribadi itu. Hal itu disampaikan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso usai Robert Bonosusatya membantah menyediakan jet pribadi.

Dia mengaku tak pernah menyebut nama Robert sebagai orang yang menyediakan jet pribadi untuk Brigjen Hendra.

“Iya kan kalau itu dulu bandar judi yang dua tahun lalu disebut oleh ketua IPW 2020. Jadi itu juga disebut Kamaruddin. Saya mengutip Kamaruddin, kalau dalam rilis kita, rilis kita, kita sebutkan itu pesawat tersebut tidak pernah kita sebut miliknya Robert,” kata Sugeng kepada wartawan, Selasa (20/9/2022).

BACA JUGA :  5 Smelter Hasil Sitaan Dititipkan Kejaksaan RI ke Kementerian BUMN Dalam Perkara Kasus Korupsi Timah

“Saya juga kan nggak bilang punya private jet, coba dibaca. Kan kalau bukti itu kan kita hanya buka di kepolisian, kan tugas IPW itu mendorong Polri untuk terus menyelidiki, gitu lho,” sambungnya.

Sugeng kemudian mengklaim IPW punya bukti aliran dana kepada oknum polisi untuk pembelian cerutu dan lainnya dari judi online. Dia mengklaim punya data lengkap.

“Kita punya bukti aliran dana kepada oknum-oknum polisi untuk pembelian-pembelian cerutu, pembelian kamera, kemudian juga support untuk dana siber, ke Amerika, data kita tuh lengkap,” ujarnya.

“Kan kita ngomong nggak sembarangan,” imbuh Sugeng, seperti dikutip detik.com. (Red)

Sumber :detik.com