Kisah Juang Penyandang Disabilitas Demi Keluarga, Gugah Hati Gubernur

oleh
Gubernur Erzaldi didampingi istri Melati Erzaldi mengunjungi salah satu warga penyandang disabilitas di Desa Kace Timur, Kecamatan Mendo Barat, Sopian Amaluddin Harahap (43), Minggu (2/1/22).

FORUMKeadilanbabel.com, MENDO BARAT – Mengawali tahun 2022, sebagai orang nomor satu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Gubernur Erzaldi Rosman tetap memprioritaskan waktunya untuk membaktikan diri kepada rakyatnya. Gubernur melakukan kunjungan ke dua desa di Kabupaten Bangka, Minggu (2/1/21),

Dalam lawatan pertamanya, Gubernur yang didampingi istri Melati Erzaldi mengunjungi salah satu warga penyandang disabilitas di Desa Kace Timur, Kecamatan Mendo Barat, yakni Sopian Amaluddin Harahap (43). Kisah haru didapatkan Gubernur Erzaldi siang itu, saat Sopian mengisahkan perjalanan hidupnya.

Dengan keterbatasan fisiknya yang hanya memiliki satu kaki, tidak membuatnya jatuh dan meratap sejak kecelakaan motor yang dialaminya delapan tahun silam, yang mengharuskan kaki kanannya diamputasi. Tak lama berselang, dokter mendiagnosa ia menderita diabetes, cobaan bertubi-tubi itu diakui Sopian merupakan hal yang sulit. Namun, istri dan keluarga menjadi alasannya untuk segera bangkit.

“Alhamdulillah istri saya meyakinkan saya untuk bangkit pak, ia selalu ada mendampingi saya. Saya sempat dicemooh, tapi saya berpikir saya harus bangkit, tidak bisa terus seperti ini,” ujarnya.

BACA JUGA :  Keluarkan Rekomendasi ke Perusahaan Swasta, Kejati Babel akan Periksa Mantan Gubernur Erzaldi

Bermodalkan keahliannya dalam memperbaiki alat elektronik yang didapatkan dari keteguhan belajar, akhirnya Sopian yang sebelumnya berprofesi sebagai pedagang sembako keliling ke kampung-kampung, beralih membuka layanan jasa servis elektronik di wilayah Kelurahan Bukit Merapin, Pangkalpinang. Untuk menunjang pekerjaannya, ia masih mengandalkan kendaraan roda tiga pemberian Gubernur Erzaldi beberapa tahun lalu.

“Saya bekerja tidak hanya pakai tenaga, tapi juga otak. Bajaj inilah yang bisa saya bawa kemana-mana, dan kadang saya bantu sesama disabilitas untuk mengantar mereka. Bagi saya, percuma ada agama tapi tidak ada sifat tolong-menolong percuma saja. Terima kasih Pak atas bantuan bajaj nya,” ujar Sopian yang didampingi istri dan Ketua RT setempat.

Kisah Sopian yang menunjukkan tanggung jawab besarnya sebagai kepala keluarga di tengah-tengah keterbatasannya itu, menggugah hati Gubernur Erzaldi dan sang istri Melati. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap Sopian, dibalik keterbatasannya, masih mampu menghidupi adiknya yang juga terdiagnosa keterbelakangan mental.

BACA JUGA :  Kepemimpinan Riza Debby Kembali Ukir Prestasi Bidang Perlindungan Pekerja

“Kamu berbuat baik ke orang lain, itu sudah sangat luar biasa. Ini saya berikan sejumlah bantuan untuk dipergunakan dengan baik, semoga bantuan ini bisa melengkapi kebutuhan-kebutuhan servis. Insyaallah semuanya akan berkah,” ujar Gubernur menutup pertemuan sembari memberikan sejumlah uang dan bantuan sembako kepada Sopian.

*Pastikan Layanan Kesehatan untuk Farida dan Salwa*

Usai dari Desa Kace, Gubernur Erzaldi bersama Melati Erzaldi melanjutkan kegiatan sosialnya ke Desa Bakam, untuk menemui Farida (54). Dalam kunjungan itu, Gubernur juga didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos-PMD) Babel, dan Camat Mendo Barat.

Gubernur yang diterima oleh anak Farida yaitu Halimah, mengisahkan jika orang tuanya tersebut telah enam bulan terakhir didiagnosa mengalami gangguan syaraf, hingga memaksa sang ibu hanya dapat terbaring lemah di kasur. Pada kesempatan itu, Gubernur sempat melihat hasil diagnosa dari rumah sakit berkenaan dengan penyakit yang diderita Farida.

BACA JUGA :  Pemkot Pangkalpinang Terima Penghargaan Terbaik 1 Paritrana Award Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Sakit juga dialami sang cucu, Desfira Salwa Nabila, yang kini telah berusia 7 tahun. Diceritakan Halimah, keponakannya tersebut tidak dapat berjalan maupun duduk. Hal ini dikarenakan saat usia 4 bulan, mengalami step dan dibawa ke rumah sakit. Hasil diagnosa ditemukan adanya cairan di otak. Segala upaya telah dilakukan, termasuk pengobatan alternatif.

“Ini saya bawa dulu (Hasil diagnosa radiologi), saya akan usahakan dibawa ke Rumah Sakit Provinsi (RSUD Dr (HC) Ir Soekarno). Kalau sudah ada hasilnya ini saya hubungi lagi Camat. Maksud saya, kalau dia (Salwa) seperti itu minimal bisa duduk lebih dulu, kasihan sama bapak/ibunya,” pungkas gubernur. (Ikp).