Sungailiat, Forumkeadilanbabel.con — Pasca Penertiban dan didirikannya Posko Siaga PT. Timah di Pantai Ake, Lingkungan Ake, Kelurahan Sinar jaya Jelutung pada Kamis (21/ 10) lalu dalam rangka menertibkan tambang milik warga yang bekerja tanpa izin di perairan laut Deniang, Daenk Yunus warga lingkungan Ake Merasa justru mengaku sedih.
Kesedihan Daenk Yunus yang juga adalah praktisi tambang sekala kecil jenis tungau ini dikarenakan puluhan Ponton milik warga 2 kelurahan sekitar tidak lagi dapat bekerja.
” Buat saya pribadi ya sangat sedihlah apabila tambang kecil milik masyarakat tidak boleh beroperasi,” ujar Daenk Yunus usai menyaksikan penertiban.
” Kalau tidak diizinkan, bahasanya ditertibkan bahkan ada ancaman hukuman mau gimana lagi kami, banyak keluarga yang bergantung terhadap pekerjaan Ponton Tungau ini apalagi ekonomi yang sulit karena Corona, Ponton Tungau yang hasilnya 5 KG sudah sangat brrsyukur, Alhamdulillah bagi masyarkat” curhatnya sembari mengusap air matanya yang berlinang.
Menurutnya, masyarakat yang mengambil sisa pembuangan tailing KIP di situasi Pandemi ini sangat menggantungkan kebutuhan nafkah dari pekerjaan tersebut.
Daenk Yunus juga kembali mengulas Flash Back dimana beberapa tahun lalu kalau wilayah mereka sebelumnya adalah Daerah Pariwisata, akhirnya didukung oleh warga Matras & Sinar Jaya – Jelutung untuk Ditambang PT. Timah menggunakan Kapal Isap Produksi.
” Kami berharap PT. Timah selaku pemilik IUP dapat mengizinkan setidaknya memberikan solusi ketika masyarakat tidak diizinkan bekerja. Bukannya 3 Tahun lalu daerah kami ini adalah daerah Wisata ?, Lalu masyarakat menerima PT. Timah untuk melakukan penambangan KIP disini. Harapan kami warga lingkungan ini, Dulu udah mendukung KIP, sudah mendukung PT. Timah masuk menambang ke sini, kami juga bisa kerja memanfaatkan sisa tailing beting KIP itu” harapnya.(Red)
Editor: Romli
