Niko Bantah Timah Dijual ke Bos Timah Bakit

oleh
Niko (tengah, berbaju kaos merah) saat memberikan keterangan soal bantahannya jika timahnya dijual ke bos Ah, Rabu (6/10/21).

FORUMKeadilanbabel.com, Pari Tiga – Niko membantah jika timah yang dibeli dari penambang di wilayah Bakit disetor ke bos timah inisial Ah.

Bantahan tersebut, disampailan Niko kepada sejumlah media di salah satu resto Taman Duku Parit Tiga Kecamatan Parit Tiga, Selasa (5/10/21).

“Timah kita, tidak disetor kepada bos Ah, akan tetapi kita jual kemana harga termahal dan bukan kepada bos Ah,” kata Niko.

Demikian juga saat Niko ditanya soal timah yang dibeli dari penambang disebut sebut berada di IUP PT Timah. Niko kembali mengelak, jika timah yang dibelinya itu bukan dari IUP PT Timah.
“Bukan dari IUP PT Timah. Kita jual juga bukan kepada bos Ah. Kami jual ke mana harga mahal,” kata Niko lagi.

BACA JUGA :  Pasca Liburan Idul Fitri 1445 H, Pemkot Pangkalpinang Gelar Halal Bihalal

Sementara berdasarkan info dari salah satu warga Bakit mengatakan bahwa timah Niko di jual ke bos Ah.

“Kami selaku warga Bakit di sini tau semua siapa-siapa pengepul timah yang diduga ilegal tersebut. Salah satunya Niko, dari dulu timahnya disetor ke bos Ah karena bos Ah ini merupakan bos besar di Desa Bakit ini. Jadi bohong kalau timah tersebut disetor kepada pengepul yang membeli timah dengan harga yang mahal,” kata sumber yang minta namanya untuk tidak diekspos.

Masih dikatakan sumber, jika pengiriman timah Niko sering dilakukan pada malam hari.

“Timah tersebut dibawa menggunakan mobil truk pada malam hari oleh bos Ah dengan secara beriringan, namun tidak tahu timah tersebut dijual ke mana, akan tetapi pertanyaannya kalau timah tersebut berasal dari IUP yang sah, mempunyai legalitas yang sah. Lantas kenapa pengirimannya harus dilakukan pada malam hari?” tanya sumber.

BACA JUGA :  Tata Kawasan Pasar Pagi, Pemkot Pangkalpinang Bentuk Satgas

Sayangnya, Ahon yang dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, hingga berita ini diturunkan, belum juga memberikan tanggapannya. (Tami)

Editor : Romli