Perkuat Kolaborasi Tangani Pandemi Covid – 19, DPRD Babel Gelar RDP terkait Anggaran Penanganan Covid – 19 Bersama Pemda se Bangka Belitung

oleh
Herman Suhadi selaku pimpinan rapat di Ruang Badan Musyawarah, Jumat (06/08/2021).

Pangkalpinang, FKB – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Belitung melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait Anggaran Penanganan Covid – 19 di Bangka Belitung bersama dengan pemerintah daerah tiap kabupaten dan kota di Bangka Belitung. Pasalnya, penyebaran Covid – 19 kian memperparahkan kondisi kesehatan masyarakat.

Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Bangka Belitung, Herman Suhadi didampingi Wakil Ketua I DPRD Bangka Belitung, Hendra Apollo dan Wakil Ketua III DPRD Bangka Belitung, Amri Cahyadi, Sekretaris Daerah Bangka Belitung, Dr Naziarto dan perwakilan pemerintah daerah dari 6 kabupaten dan 1 kota pangkalpinang.

“Asbabul nuzul dari rapat dengar pendapat ini menindaklanjuti hasil pertemuan 31 juli 2021, pekan lalu bahwa anggota dprd berdasarkan hak controling dan budgeting ingin mendengarkan dan mempertanyakan aspirasi masyarakat bahwa penanganan covid – 19 di bangka belitung jauh dari yang diharapkan,”ungkap Herman Suhadi selaku pimpinan rapat di Ruang Badan Musyawarah, Jumat (06/08/2021).

BACA JUGA :  Hadiri Safari Ramadan di Beltim, Pj Gubernur Safrizal Sampaikan Beberapa Hal Penting

Semenjak dilantik sebagai Ketua DPRD pada bulan januari 2021 lalu, Herman Suhadi menyebutkan pihaknya telah melaksanakan recofusing anggaran sebanyak tiga kali bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) pemprov bangka belitung. Bahkan begitu pula yang dikerjakan di pemerintah kabupaten dan kota.

Dalam rapat itu, dia juga mengingatkan beberapa kabupaten telah ditetapkan sebagai zona mera dan dalam menjalankan PPKM Level 4, dalam artian sangat beresiko tinggi dalam penyebaran Covid – 19. Adapun kabupaten itu ialah Belitung Timur, Belitung, Bangka Barat. Mewakili lembaga legislatif, dia sendiri mengharapkan dengan langkah – langkah yang telah diterapkan selama ini dapat meminimalisir penyebaran jika dikaitkan dengan anggaran yang telah direcofusing.

BACA JUGA :  Dalami Kasus Mafia Tanah, Kejati Babel Bidik Dinas Kehutanan

“Apalagi anggaran yang sudah recofusing sangat luar biasa dan banyak kegiatan dibintangkan, Rp 21 Miliar dijadikan recofusing untuk penanganan itu, belum lagi rentetan hal – hal terjadi adanya gagal bayar pada tenaga kesehatan,”ingatnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Bangka Belitung, Dr Drs Naziarto selaku perwakilan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung bersama dengan Asisten III Setda Babel, Muyono. Pihaknya menyampaikan pola kolaborasi antara pemprov dengan tiap pemkab dan pemkot sudah baik, tinggal implementasi di lapangan.

Selama ini, sambung Naziarto bahwa hal dilakukan pemprov untuk penanganan pandemi ini tidak hanya mengatasi di tingkat provinsi saja namun termasuk kabupaten dan kota. Melalui TAPD dan Banggar DPRD Babel, dia menyampaikan saat ini pemprov telah mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 106,9 M dari beberapa sumber recofusing.

BACA JUGA :  Pimpin Kegiatan Baznas, Wabup Debby Ajak Seluruh Elemen Masyarakat untuk Menunaikan Zakat

“Menurut catatan kami sudah terkeluar Rp 106,9 miliar dari jumlah peruntukan untuk recofuaing dari DAU 8,12 persen nilainya Rp 76,2 miliar, kemudia DPP Rp 5,2 miliar sementara DID 25,5 miliar,”sampainya.

Di kesempatan yang sama, Sekda Belitung, H MZ Hendra Caya mewakili pemkab belitung, menyampaikan bahwa pihaknya telah menganggarkan sebesar Rp 38 miliar untuk penanganan Covid – 19. Sedangkan, stock tabung oksigen di Rumah Sakid Umum Daerah setempat berdasarkan pantauan pihaknya masih dalam katagori aman sebanyak 100 hingga 200 tabung dan sudah 140 tabung terpakaikan. Dengan begitu, dia mengklaim jumlah itu masih dalam katagori terpenuhi sehingga masyarakat belitung jangan mengkhawatirkan hal tersebut.

 

Editor : Romli, Sumber : Setwan prov. Babel