Nonton Bareng, Molen Sebut film Maras Sangat Bagus Karena Ada Kearifan Lokal Diangkat ke Layar Lebar

oleh

Pangkalpinang, FKB – Nonton bareng film Maras yang mengangkat kisah nyata tentang kehidupan di Pulau Bangka. Walikota Pangkalpinang mengaku bangga dengan adanya film Maras yang sudah jadi cerita turun temurun di Pulau Bangka. Minggu,(4/7)

Tony Sutadara film Maras mengatakan pembuatan film ini memakan waktu hingga enam bulan dan lokasi pembuatan film Maras di salah satu daerah di pulau Bangka.

“Film Maras ini menceritakan kehidupan yang ada di Pulau Bangka dan film ini digarap hampir enam bulan lamanya,” ungkapnya.

 

Ia juga menjelaskan pembuatan film Maras ini juga banyak ditemukan permasalahan karena ada adat dan budaya di daerah tersebut yang harus dipatuhi jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.

BACA JUGA :  Buka MUSRENBANG RPJPD, Wabup Debby : Kita Harus Miliki Visi yang Jelas dan Visioner tentang Masa Depan Daerah

“Film Maras ini dibuat berawal dari pengalaman pribadi ketika naik gunung Maras dan ada berapa hal-hal aneh sehingga ada pendaki hilang atau bertingkah aneh,” sebut Tony.

Tony juga berharap dengan adanya film Maras ini bisa mengangkat kisah asli masyarakat menjadi sebuah karya film yang akan mudah di ingat oleh generasi muda dan masyakat.

“Film Maras ini adalah film horor (hantu) yang ada di sebuah daerah Maras di kabupaten Bangka,” tuturnya.

Sementara itu Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil mengatakan film Maras ini sangat bagus karena ada kearifan lokal yang diangkat ke layar lebar.

“Saya bangga ada anak muda di Bangka yang mau membuat film Maras ini karena cerita ini sudah jadi kisah turun temurun di masyarakat di Bangka,” kata Molen.

BACA JUGA :  Kasus Dugaan Mafia Tanah, Kejati Babel akan Periksa Mantan Gubernur Erzaldi

Ia juga berharap para pembuat film Maras ini bisa menjadi sutadara hebat dan kelas dunia. Agar banyak lagi karya dan cerita daerah bisa diangkat kelayar lebar.

“Selamat dan sukses semoga film Maras ini bisa memberika kontribusi positif bagi masyarakat di Pulau Bangka,” pungkasnya.(yuko)