Buka Munas IX, Presiden Jokowi Ajak LDII Menyuarakan Kehidupan Sosial dan Keagamaan

oleh

Forumkeadilanbabel.com, JAKARTA, — Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka secara resmi Musyawarah Nasional (Munas) LDII IX, yang dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur, Rabu (7/4).

Munas dilaksanakan secara luring dan daring dengan melaksanakan protokol ketat kesehatan Covid-19 diikuti sedikitnya 3.500 peserta se-Indonesia dari berbagai studio mini 34 perwakilan provinsi minus provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) karena musibah bencana baru-baru ini.

Presiden dalam dalam sambutan munas mengingatkan Ormas Islam untuk senantiasa mengembangkan dan melaksanakan moderasi beragama.

“Kita patut bersyukur menerima warisan berupa Bhinneka Tunggal Ika dari para pendiri bangsa, meskipun berbeda-beda suku, bangsa, dan berbeda dalam pandangan agama, tapi tetap saling menghormati, bersatu, rukun, dan bersama-sama bergotong royong,” ujar Presiden Jokowi.

BACA JUGA :  Nyanyikan Lagu Bento , PJ Gubernur Safrizal Giring Ribuan Penonton Melompat dan Bersenandung di Acara Puncak Basel Bekecak

Selanjutnya, dengan modal sosial itu Presiden Jokowi mengatakan sikap toleran, menghargai segala perbedaan, dan keyakinan adalah keharusan. Sikap ini, menurutnya bisa tumbuh, bila dikembangkan sikap saling menghormati dan belajar dari orang lain, sehingga mencapai sikap saling menghormati dalam perbedaan,” ujar lagi.

Sikap tertutup dan eksklusif, menurut Jokowi, tak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika karena hanya akan menciptakan intoleransi yang merusak sendi-sendi keagamaan, dan menimbulkan penolakan serta pertentangan.

“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh jajaran dan pimpinan keluarga besar LDII, untuk menyuarakan dan meningkatkan kehidupan sosial keagamaan kita,” imbuhnya.

Jokowi mengatakan pemerintah berkomitmen dan terus berupaya, serta mendorong moderasi beragama. Ia juga menyerukan sikap yang tidak toleran yang disertai dengan kekarasan fisik, harus dihilangkan dari Bumi Pertiwi.

BACA JUGA :  Terungkap!! HD Oknum Pimpinan Media Online Diduga Sebagai Penampung Hasil Tambang Timah Ilegal di Kolong Buntu Nangnung Sungailiat

“Sikap beragama yang memecah belah persatuan tak ditoleransi,” tandasnya. (*.*).