Ratusan TI Apung “Gempur” Teluk Kelabat Dalam, Alasan Izin dari Kabupaten Bangka?

oleh
Caption: Ratusan TI Apung di sekitar Perairan Teluk Kelabat Dalam. Gambar diambil dari kejauhan. (Rudy)

Forumkeadilanbabel.com, PARITTIGA, — Ratusan tambang inkonvensional (TI) apung kembali menghiasi wilayah perairan Teluk Kelabat Dalam, tepatnya wilayah perbatasan antara Kabupaten Bangka Barat dengan Kabupaten Bangka. TI apung ini diduga beroperasi tanpa izin.

Sumber di lapangan menyebut, keberadaan ratusan TI apung ini mulai terlihat semenjak memasuki angin barat. Sehingga sejumlah alasan menyebut konon ada yang sengaja berlindung dari cuaca namun ada juga yang beroperasi padahal wilayah ini menurut informasi merupakan zona perikanan dan pariwisata dan bukan zona tambang.

“Sudah sekitar 3 bulan yang lalu selama musim Barat,” ujar seorang mantan Kadus Bakit, ditemui Forumkeadilanbabel.com, Sabtu, (2/1/2021) di pinggiran Pantai Bakit Desa Bakit Kecamatan Parittiga Kabupaten Bangka Barat.

BACA JUGA :  Giliran Sekda Bangka Diperiksa terkait Dugaan Korupsi Pemanfaatan Kawasan Hutan

Sepengamatan mantan kadus ini, jumlah TI apung yang beroperasi di wilayah perairan Teluk Kelabat Dalam mencapai 100 ponton lebih tapi herannya ketika masyarakat mau melapor disarankan untuk melapor ke Kabupaten Bangka mengingat wilayah aktifitas TI apung tersebut masuk perairan Kabupaten Bangka.

“Kalau nek (mau) ngelapor katanya ngelapor ke Belinyu. Tapi nelayan ini banyak dari Desa Bakit karena wilayahnya teluk Kelabat ini dak seberape sementara nelayan jumlahnya hampir 200 orang,”tambah mantan perangkat desa ini.

Terkait keberadaan ratusan TI apung ini, Pjs Kades Bakit Rusli saat ditemui di Pantai Bakit membenarkan. Dirinya tidak tahu menahu soal keberadaan TI apung tersebut karena tidak ada tembusan.

BACA JUGA :  Turut Serta Tandatangani Naskah Kerjasama dengan PT NKI, Marwan Mantan Kadis Kehutanan Diperiksa Kejati Babel

Hanya saja dijelaskan Rusli, secara wilayah, perairan keberadaan TI apung tersebut masuk wilayah Laut Berok, Pulau Punai, wilayah Laut Kelabat Dalam.

“Kalau kemarin yang ribut itu dekat Mengkubung tapi kini lah selesai, sekarang muncul lagi yg di laut Berok,” ujar Rusli heran. (Rudy).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.