Selain Dipastikan Mubazir, Proyek Spam Desa Pusuk Diduga Tidak Sesuai Perencanaan

oleh

Forumkeadilanbabel.com, Pusuk – Selain dipastikan mubazir, proyek pembangunan Spam di Desa Pusuk Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat yang di bangun tahun 2018 bersumber dari APBN pusat senilai ratusan juta tersebut di duga tidak sesuai perencanaan.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu sumber yang di temui Fkb di lapangan, Selasa (22/12/20). Menurut sumber tersebut, bangunan Spam di Desa Pusuk dipastikan mubazir.

“Bangunan Spam yang di bangun pada tahun 2018 yang lalu sudah di pastikan mubazir dan di duga tidak sesuai perencanaan awal. Kenapa saya katakan demikian, lihat saja bangunannya sudah ada yang retak, mesin pompa airnya juga sudah tidak ada lagi, di atasnya ada kandang sapi warga. Artinya air yang di gunakan jauh dari seteril serta warna air yang keruh. Belum lagi pemasangan daya listrik beserta tiang PLN panjangnya kurang lebih 450 meter di tinggal begitu saja,”  ungkap sumber dengan nada penuh kekecewaan namun dia meminta agar namanya tidak dipublikasikan.

BACA JUGA :  Turun ke Desa Irat, Bupati Riza sebut Kunjungannya Bukan untuk Dilayani tapi Melayani Masyarakat

Masih dikatakan sumber,  dulu mesin Spam tersebut di pinjam pakaikan, namun setelah itu kondisi mesinnya rusak.

“Awal mulanya mesin pompa Spam tersebut di pinjam pakaikan oleh proyek sanimas karena mesin sanimas rusak. Setelah digunakan untuk sanimas ternyata mesin tersebut rusak juga. Tapi tidak tahu sampai sekarang apakah mesin pompa tersebut sudah di ganti atau belum. Dari info yang saya dapat mesin hanya seukuran itu harganya belasan juta dan yang menyediakan material pipa sama mesin itu di minta dari orang dinas untuk pengadaannya. Hanya saja saya tidak paham dinas yang mana yang di maksud,” ujar sumber.

Lebih lanjut disampaikan sumber bahwa alasan lain dirinya memastikan proyek pembangunan Spam Desa Pusuk itu mubazir.

BACA JUGA :  Hangatnya Tali Persaudaraan Pegawai Diskominfo Kep. Babel pada Halalbihalal Idulfitri 1445 H

“Saya katakan mubazir kenapa? Sebab proyek tersebut meski di lanjutkan sampai selesai seperti saat ini, sumber air bakunya menggunakan air dari sumur bor Sanimas, bukan dari sumber air yang dibangun pada saat itu. Maka selain mubazir, juga diduga tidak sesuai dari perencanaan awal,” jelasnya.

Kondisi lantai Spam terlihat sudah rusak

 

Di tempat terpisah, Imron selaku PJ Kades Desa Pusuk saat di hubungi Fkb melalui pesan WhatsApp nya, Selasa (22/12/20) terkait kelanjutan proyek tersebut. Imron menyebutkan proyek tersebut tetap dilanjutkan karena sudah dianggarkan.

“Karna sudah di anggarkan melalui APBN dan Kabupaten dan  kita tidak pacak (bisa) membuat kebijakan. Sehingga pihak Desa hasus proaktif mengikuti kebijakan yang lebih tinggi. Upaya kita hanya menggiring supaya pamsimas ini bisa di manfaatkan masyarakat. Dan aset ini pun dikelola oleh kelembagaan masarakat kita,” tulis Imron dalam pesan di whatsAppnya.

BACA JUGA :  Terseret Kasus Korupsi Timah, 4 Smelter Ini Disita Kejagung

Bukankah warga menganggap kegiatan tersebut mubazir? Imron berdalih jika proyek pembangunan Spam tersebut tidak mubazir.

“Ya, kalo belum jalan tempo hari memang mubazir karena tidak dikelola.. Dan mudah mudahan  kedepan bermanfaat seiring kita lihat respon masarakat dan sudah selesai. Syukur lah dengan ada kritik serta saran dari bapak lewat media tempo hari memicu semangat untuk pembenahan dari berbagai pihak,”  dalihnya.

Sementara itu, dari pantauan FKB di lapangan, Selasa (22/20), terlihat kondisi lantainya sudah rusak, tidak ada mesin, air yang keruh, jarak penyambungan tiang PLN yang terbilang jauh, serta berdekatan dengan kandang sapi warga. Sepertinya apa yang disampaikan sumber jelas tak terbantahkan.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak dinas terkait dan pengelola Sanimas yang di katakan sumber, masih di upayakan konfirmasinya. (Bustami)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.