Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pemprov Babel Akan Lakukan Test Massal

oleh

PANGKALPINANG – Pemprov. Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya memutus rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Babel. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman mengatakan bahwa pemprov akan melakukan tes massal deteksi Covid-19 untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 di Bangka Belitung. Diharapkan tim teknis National Hospital Surabaya sudah mendapatkan gambaran setelah melakukan survey ke laboratorium, wisma karantina, dan rumah sakit yang digunakan untuk menangani Covid-19 di Babel.

“Saya berharap penyebaran virus Covid-19 di Babel ini dapat segera diputus. Kita harus gerak cepat, tidak bisa menunggu. Data terbaru dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah ada 241 Orang Tanpa Gejala (OTG), 722 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 43 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 3 Orang Positif, dan 1 orang meninggal,“ ungkap Gubernur Erzaldi Rosman saat rapat tindak lanjut tes swab dengan tim dari National Hospital Surabaya di Ruang Rapat Gubernur Kep. Bangka Belitung, hari ini, Kamis (9/4/20).

Pihak National Hospital Surabaya yang dipimpin oleh Rahmat Agustiar menyambut baik langkah pemprov untuk segera melakukan tes massal Covid-19. Dalam keterangannya, dikatakan bahwa “Rumah Gerak Cepat” akan mencakup mulai dari langkah diagnosis, karantina, penanganan sampai kepada pencegahan Covid-19 di Babel.

BACA JUGA :  Tinjau Kondisi Muara Jelitik, PJ Gubernur Safrizal Perintahkan Pemkab Bangka segera Lakukan Pengerukan

“Covid-19 harus ditangani dengan cepat, saya mengapresiasi kebijakan Gubernur dengan membatasi penerbangan yang masuk sehingga jumlah ODP dapat ditekan. Namun, kewaspadaan tetap harus dikedepankan karena tak semua yang terinfeksi menunjukkan gejala serius. Ada yang mengalami gejala ringan bahkan tanpa gejala atau silent carrier,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui bahwa ada dua metode yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19 pada pasien yakni Rapid Test dan Swab. Keduanya adalah pemeriksaan yang berbeda. Rapid test hanya bisa dilakukan sebagai penyaringan awal. Namun, untuk mengetahui pasien terinfeksi atau tidak, hasil pemeriksaan swab akan diuji dengan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

Pihak National Hospital Rahmat Agustiar mengatakan bahwa rapid test dan PCR yang ditawarkan memiliki keakuratan 99 persen dan hanya membutuhkan 1,5 jam untuk menghasilkan 96 sampel.

BACA JUGA :  Di Hari Pertama Kerja, Pj Gubernur Safrizal Ingatkan Hindari Saling Menjatuhkan

“Rapid test yang ditawarkan tidak menggunakan pembacaan hasil secara manual (visual) tetapi dengan menggunakan card dan untuk PCR bisa mendeteksi 96 sampel sekali running. Ekstraksi otomatis sehingga kapasitas sampel lebih besar sehingga sekali running sampel bisa dapat jumlah yang besar,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Erzaldi Rosman tidak ingin menunggu lama untuk keselamatan warga Babel. Gubernur Erzaldi Rosman kemudian mengarahkan tim untuk segera kembali meninjau beberapa rumah sakit lain untuk dapat mendukung tes massal tersebut.

“Saya tidak ingin menunggu lama, ini harus dilakukan dengan segera. Tinjau kembali beberapa rumah sakit serta fasilitas kesehatannya untuk nantinya dapat menangani Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), serta pasien positif,“ ungkapnya.

BACA JUGA :  Event Basel Bekecak 2024, 150 Lapak Pelaku UMKM Pasarkan Produknya

Dengan didampingi Kepala Dinas Kesehatan, drg. Mulyono kembali mendampingi tim untuk meninjau RSUD. Provinsi Ir. Soekarno dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Babel di Sungailiat.

Penulis : Imelda
Foto : Iyas Zi
Editor : Listya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.