Forumkeadilanbabel.com, Sungailiat — Meski saat ini kinerja PDAM Tirta Bangka, dinilai cukup baik. Namun juga ada yang harus diperbaiki, yaitu terkait penagihan kepada pelanggan. Dimana ada hal-hal yang harus segera dibenahi, hitungan tagihan. Karena, kadang merugikan pelanggan. Hal itu ditegaskan mantan Ketua DPRD Bangka, Parulian Napitupulu, Selasa (26/11/2019) dirumah kediamannya.
Dijelaskan Parulian Napitupulu yang akrab disapa Bang Ucok ini, bahwa tagihan air PDAM dirumahnya sangat mengejutkan. Sebab tidak pernah dipakai, tiba-tiba oleh petugas penagihan dari PDAM disodori kwintansi penagihan sebesar Rp.1,400.000 (satu juta empat ratus ribu),
“Saya tidak mau bayar dan silahkan diputus aliran air dari PDAM. Saya tidak pernah pakai kok disuruh bayar, segitu besarnya. Coba diteliti dulu, mungkin ada kebocoran, dan kalau biaya beban apa mungkin sebesar itu,” tuturnya.
Ditambahkan Bang Ucok, dirumah pribadinya ada dua meteran air PDAM, tapi yang satu tidak pernah dipakai. Makanya yang satunya dibayar karena sesuai pemakaian yaitu sebesar Rp.170.000 (seratus tujuh puluh ribu). Namun yang satunya, tidak dibayar, karena tidak sesuai dengan pemakaian air. Tidak pernah dipakai, harus bayar tagihan sebesar itu.
“Kita hanya sebatas memberi masukan ke dirut PDAM Tirta Bangka, agar lebih teliti lagi dalam menghitung tagihan penggunaan air pelanggan. Bahkan anehnya, ada cerita dari tempat usaha cuci motor, mobil, banyak menggunakan air, tagihannya sedikit. Tapi ini air tidak digunakan tagihan sejuta empat ratus ribu lebih,” sindirnya.
Sementara ketika di konfernasi ke PDAM Tirta Bangka, langsung dijawab lewat WA oleh direktur PDAM Tirta Bangka, Suhendra. Dalam pesan singkat di WA tertulis akan segera dicek kebenarannya. (heru sudrajat)
