Forumkeadilanbabel.com, Sungailiat — Kabar peristiwa kecelakaan kerja di atas Kapal Isap Produksi yang menyebabkan satu orang pekerja meninggal dunia masih terus mengemuka.
Adalah Kapal Isap Produksi (KIP) Sriwijaya Lautan Timah merupakan mitra PT Timah
dimana terjadinya kecelakaan kerja yang menewaskan salah satu pekerjanya dari warga negara asing. KIP Sriwijaya Lautan Timah disebut sebut milik seseorang yang saat ini baru saja duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Sementara korban bernama Netnoi Jantrathip (44) kewarganegaraan Thailand akhirnya meninggal dunia setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Medika Stania Sungailiat, Senin (28/10).
Dari informasi yang didapat, lokasi kejadian kecelakaan di perairan Air Kantung Sungailiat sedangkan kronologis kejadian, pekerja (korban) sedang melakukan pekerjaan las pipa buang di saringan putar di atas KIP Sriwijaya Lautan Timah, namun tiba tiba terpeleset dan tertimpa pipa di dalam saringan putar. Akhirnya korban di bawa ke Rumah Sakit Medika Stania Sungailiat dan dinyatakan meninggal dunia.
Kabid Humas PT. Timah, Anggi Siahaan membenarkan adanya kejadian kecelakaan kerja diatas KIP Sriwijaya Lautan Timah mitra perasahaan PT Timah.
“Informasi yang kami terima demikian Pak.. yang pertama kami mengucapkan belasungkawa yg sedalam – dalamnya untuk kejadian musibah kecelakaan pada awak KIP Mitra perusahaan,” ujar Anggi via WhatsApp kepada wartawan sinarpaginews.com, Senin (28/10) malam.
Menurutnya, kejadian meninggalnya warga Thailand diatas KIP Sriwijaya Lautan Timah sudah dilaporkan Tim ke Bagian Inspektur Tambang
“Untuk itu Tim sudah melaporkan kejadian kepada Inspektur tambang dan korban saat ini sudah berada di rumah duka setelah sebelumnya dilakukan upaya medis di Rumah Sakit,” tutupnya.
Sementara itu, seorang anggota DPR RI Priode 2019-2024 dapil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang disebut sebut selaku pemilik KIP Sriwijaya Lautan Timah saat dikonfirmasi terkait peristiwa kecelakaan kerja di atas KIP miliknya baik via SMS maupun via pesan aplikasi WA messenger, Selasa (29/10) hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapannya. (rml)
