Pansel Penjaringan Calon Ketua KONI Bangka 2019 Disorot, Ini Kata Edwan Rusdy

oleh

Forumkeadilanbabel.com, Sungailiat – Panitia Seleksi Penjaringan calon ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bangka tahun 2019 kembali disorot.

Pasalnya surat dukungan cabor yang seharusnya dikeluarkan pada saat penjaringan calon dibuka, jauh hari sebelumnya sudah keluar. Sehingga salah satu peserta calon sudah melakukan lobi-lobian dan mengumpulkan dukungan.

Sementara peserta calon lainnya merasakan hal tersebut tidak fair dan tranparan.

Kemudian dari peserta calon, ternyata ada calon yang profesinya sebagai anggota Dewan Kabupaten Bangka. Hal ini juga memunculkan kecurigaan dari peserta calon lainnya terhadap adanya konspirasi untuk meloloskan salah satu peserta calon.

Berdasarkan keterangan panitia seleksi penjaringan hingga saat ini sudah ada 5 orang yang telah mengambil formolir pendaftaran calon ketua KONI Kabupaten Bangka namun belum ada satu pun peserta yang mengembalikan formulir pendaftaran.

Ke 5 orang tersebut Yakni Hengky Susanto, Merchi Yudha, Denny, Mendra dan Syamsul Maulana.

BACA JUGA :  Turun ke Desa Irat, Bupati Riza sebut Kunjungannya Bukan untuk Dilayani tapi Melayani Masyarakat

“Sudah 5 orang mengambil formulir pendaftaran calon ketua KONI Kabupaten Bangka,” kata Edwan Rusdi selaku ketua panitia penjaringan calon ketua KONI Kab. Bangka di kantornya, Jum’at (4/10).

Menurut Edwan ke 5 orang tersebut merupakan pegiat olahraga di Kabupaten Bangka.

” Hengky ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Bangka, Merchi Yudha selama ini aktif di KONI, kemudian Syamsul Maulana Plt ketua KONI dan Mendra sendiri adalah ketua cabor Panjat Tebing,” ungkapnya.

Disinggung soal pendaftar pencalonan ketua KONI yakni Mendra yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Bangka. Edwan mengatakan jika hal tersebut tidak ada larangan.

“Itu boleh boleh saja. Siapapun boleh mengambil formulir pendaftaran calon ketua karena tidak ada larangan. Namun ketika nanti diverifikasi bisa saja nantinya akan dicoret. Maaf pak Mendra, anda kami coret dalam keikutsertaan pencalonan ketua KONI karena anda pejabat publik. Itu dua hal yang berbeda,” tepisnya.

BACA JUGA :  Hangatnya Tali Persaudaraan Pegawai Diskominfo Kep. Babel pada Halalbihalal Idulfitri 1445 H

Disinggung kembali soal surat dukungan para peserta pendaftaran yang harusnya dikeluarkan pada saat dimulainya penfaftaran. Edwan lagi- lagi mengatakan jika hal tersebut diperbolehkan.

” Itu sah sah saja dikeluarkan sebelum tanggal pendaftaran. Itu hak calon kok. Jadi boleh-boleh saja. Yang tidak boleh itu, apabila pengembalian formulir pendaftarannya tanggal 7 (tujuh) kemudian surat dukungannya menyusul misalnya tanggal 10 baru diserahkan. Itu tidak boleh,” katanya.

Terkait kecurigaan peserta calon lainnya terhadap adanya konspirasi untuk meloloskan salah satu calon, Edwan kembali mengatakan jika hal tersebut hal yang biasa.

” Itu hal biasa, sah- sah saja. Dalam setiap perebutan jabatan ketua mesti akan ada kecurigaan-kecurigaan. Itu kami memaklumi. Pokoknya dalam musyawarah pemilihan ketua nanti, kami terbuka,” pungkasnya.

Sementara itu sebelumnya,
Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Bangka Hengky Susanto sempat mengungkapkan kekecewaannya kepada media ini, lantaran surat dukungan cabang olahraga ternyata sudah keluar sebelum masa penjaringan dimulai.

BACA JUGA :  Terungkap!! HD Oknum Pimpinan Media Online Diduga Sebagai Penampung Hasil Tambang Timah Ilegal di Kolong Buntu Nangnung Sungailiat

“Masak tanggal surat dukungan dari cabor sudah dikeluarkan sebelum masa penjaringan dimulai. Ini ada apa? kata Hengky melalui sambungan telepon belum lama ini.

Kata Hengky, surat dukungan itu harusnya dikeluarkan selama masa pengambilan dan pengembalian formulir.

“Dari tanggal 1 sampai 7 Oktober 2019. Itu masa penjaringan. Kalau ada yang dikeluarkan sebelum penjaringan, harusnya cacat hukum. Nah ini masa penjaringan belum dibuka malah surat dukungan cabor sudah keluar,” kesalnya.

Peserta calon yang sudah mengantongi 12 dukungan dari cabor untuk maju dalam pemilihan Ketua KONI Bangka pada 12 Oktober mendatang ini, mengatakan kompetisi pemilihan Ketua KONI Bangka harusnya bisa berjalan fair dan terbuka.

“Keterbukaan informasi harusnya dilakukan. Alasan mereka tidak ada di tata tertib,” tutupnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.