Jejak Langkah Abdul Fatah Sang Pemimpin Negeri Serumpun Sebalai

oleh

 

 

Oleh : Irwanto
(Kabag Humas Pemprov Babel dan Sekretaris DKD PWI Babel)

Forumkeadilanbabel.com, Pangkalpinang – Pada 3 Agustus 2019 ini Wakil Gubernur Babel, H. Abdul Fatah telah memasuki usia 66 tahun. Pria bersahaja ini sebelum menjabat wakil gubernur dikenal sebagai seorang birokrat di jajaran Kementerian Dalam Negeri. Bahkan ia pernah menjadi Sekda Belitung 2010-2013. Di Negeri Laskar Pelangi ini pula Fatah dilahirkan tepatnya di Pulau Air Masin Gantung Belitung Timur pada 3 Agustus 1953.
Abdul Fatah merupakan sosok pemimpin sederhana yang dekat dengan kalangan pegawai dan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung. Pembawaannya yang tenang dan bersahaja membuat semua orang respek dan segan kepadanya. Namun Fatah juga dikenal tegas bila menyangkut aturan dan saat memimpin rapat-rapat penting.

Pria alumni Unpad Bandung ini bersama Erzaldi Rosman memimpin Kepulauan Bangka Belitung masa bakti 2017 hingga 2022 nanti setelah mereka dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta pada 12 Mei 2017 lalu. Dipimpin Erzaldi dan Abdul Fatah Kepulauan Bangka Belitung terus bergeliat. Berbagai penghargaan bergengsi pun telah diraih Pemprov Babel. Termasuk telah mendapatkan WTP pada 2018 dan 2019 dari BPK-RI.
Tentu saja di balik kesuksesan dan kerja keras Fatah, ada seorang pendamping setia yang selalu berdoa sekaligus mendukung penuh. Pendamping itu adalah Hj. Laksmi Dharmayanti. Wanita murah senyum ini dulunya berprofesi sebagai seorang pengajar di sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Dari perkawinan keduanya mereka telah dikaruniai tiga orang buah hati, yakni Cindarkasih, Diah Cintani, dan Hikmah Kasigrahi.

Jiwa kepemimpinan Abdul Fatah mulai tertempa sejak masa ia bersekolah di kampung halaman dahulu. Memang sejak kecil Fatah tinggal di Pulau Air Masin dan bersekolah di Sekolah Rakyat di Gantung Belitung Timur pada 1965. Abdul Fatah merupakan anak keempat dari sembilan bersaudara dari keluarga H. Hamzah Kadir dan Fatmah. Dari kecil Fatah sudah terlihat cerdas dan punya keinginan kuat untuk belajar menimba ilmu pengetahuan.

Setelah menamatkan Sekolah Rakyat (SR), Fatah lantas melanjutkan ke SMP Jaya Bhakti Gantung. Tamat SMP tahun 1969, Fatah meneruskan pendidikannya ke SMA Negeri Tanjungpandan. Hanya beberapa hari sekolah Fatah lantas pindah sekolah ke STM. Namun Fatah kembali memilih sekolah di SMA Pergib Manggar. Di SMA Pergib inilah ia akhirnya menamatkan pendidikan SLTA. Usai tamat dari bangku SLTA, Fatah kuliah di Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung. Di Unpad ini Fatah mengambil jurusan ilmu sosial dan ilmu politik. Lantaran memiliki prestasi akhirnya Fatah berhasil memperoleh beasiswa Supersemar.

Mengantongi ijazah sarjana, Fatah kemudian ikut melamar menjadi CPNS dan akhirnya diterima sehingga diangkat menjadi PNS. Sepanjang kariernya di birokrasi memang Fatah banyak bertugas di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Salah satu jabatan yang pernah diembannya adalah Kabag Pengembangan Pegawai pada Biro Kepegawaian Setjen Kemendagri dan setelah itu Fatah pun pernah dipromosi menjadi Kepala Biro Kepegawaian. Saat bertugas di Biro Kepegawaian inilah Fatah bertemu dengan Zudan Arif Fakrulloh yang kini menjabat sebagai Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri. Setiap kali kunjungan kerja ke Babel Zudan selalu menemui Fatah yang dianggapnya sebagai senior, guru, dan sahabat.

Di luar Biro Kepegawaian Fatah pun pernah ditugaskan sebagai Inspektur Wilayah I Pada Inspektorat Jenderal Kemendagri. Ia juga pernah ditugaskan sebagai Staf Ahli Gubernur Papua Barat (tahun 2005), Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus pada Ditjen Otonomi Daerah pada 2007, Inspektur Wilayah IV pada Inspektorat Jenderal Kemendagri pada 2009, dan Lektor pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) pada 2006. Kemudian Fatah juga pernah mendapat amanah bertugas di kampung halamannya sendiri sebagai Sekda Kabupaten Belitung pada 2010-2013.

Kini selain sebagai Wakil Gubernur Babel, Fatah juga menyandang amanah sebagai pimpinan organisasi yang ada di Babel, seperti Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) masa bakti 2019-2024. Fatah juga telah menyelesaikan studi S2 dan tetap rajin membaca buku sebagai penambah wawasannya sebagai pemimpin. Tak jarang ia terlihat selalu pulang malam dari kantor namun tetap semangat dan bugar.

Dalam kesehariannya Abdul Fatah merupakan sosok yang sederhana dan menyukai makananan atau kuliner berbahan ikan. Maklum, ia memiliki hobi memancing di laut. Maka tak heran Fatah sering menghabiskan waktu liburan bersama keluarga untuk memancing di laut.

Kini, di usia 66 tahun, Abdul Fatah masih terlihat semangat dan punya obsesi memberikan yang terbaik untuk pembangunan Babel ke depan. Apalagi Babel merupakan tanah kelahiran yang sangat dicintainya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.