Upaya Bupati Bangka Menjaring APBN Untuk Membangun Perikanan di Kabupaten Bangka

oleh

Forumkeadilanbabel.com, Jakarta – Bupati Bangka kembali melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Gedung Mina Bahari IV KKP-RI di Jakarta pada Hari Rabu tanggal 17 Juli 2019, yang sebelumnya telah melakukan hal yang sama dengan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP RI pada bulan april yang lalu.

Bupati Bangka didampingi Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka dan staf serta Kepala BAPPEDA Kabupaten Bangka disambut dengan penuh suka cita oleh Dirjen Perikanan Budidaya yang juga didampingi oleh Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan dan beberapa Kabubdit di lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

Dalam kata pengantar Bupati Bangka disampaikan bahwa perkembangan sektor perikanan budidaya cukup menggembirakan, hal tersebut ditandai dengan antusiasme masyarakat untuk melakukan usaha budidaya sebagai usaha substitusi pasca timah. Lebih lanjut Bupati Bangka menyampaikan minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan air tawar sejak 5 tahun terakhir cukup tinggi. Seiring dengan pesatnya perkembangan usaha budidaya air tawar. Disamping itu perkembangan budidaya ikan air payau utamanya komoditas udang vaname cukup signifikan, hal ini dibuktikan dengan peningkatan produksi udang vaname di kabupaten Bangka mengalami peningkatan yang luar biasa selama 3 tahun terakhir. dan menempati peringkat tertinggi penghasil udang vaname di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Namun demikian Bupati Bangka mengharapkan dukungan dana pembangunan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan khususnya Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP RI untuk membantu pengadaan sarana prasarana bagi pembudidaya ikan di Kabupaten Bangka.
selanjutnya, Bapak Bupati mempersilahkan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka untuk memaparkan perkembangan perikanan budidaya Kabupaten Bangka dan usulan program/kegiatan tahun 2020.

Dilaporkan oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka, Produksi perikanan budidaya Kabupaten Bangka Tahun 2018 tercatat sebanyak 1.170,60 ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 79,43 milyar yang terdiri dari produksi perikanan budidaya air tawar sebanyak 197,70 ton dengan nilai sebesar Rp. 4,03 milyar dan produksi perikanan budidaya air payau (vanname) sebanyak 972,84 ton dengan nilai sebesar Rp.75,40 milyar, berdasarkan data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka menempati peringkat tertinggi sebagai penghasil udang vanname se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang mana total ekspor udang vanname di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2018 sebanyak 1800 ton yang berasal dari 7 kabupaten/kota, Kabupaten Bangka menyumbang sebesar 1000 ton. Sementara sisanya sebanyak 8000 ton berasal dari 6 kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Namun diakui bahwa khusus investasi di bidang budidaya udang vaname ini masih didominasi oleh kaum pemodal, belum mampu diikuti oleh pembudidaya ikan skala kecil, mengingat nilai investasi yang mahal dan teknologi yang tinggi.

Pada kesempatan ini pula disampaikan usulan program pembangunan perikanan budidaya meliputi bioflock, calon induk, restocking, excavator, asuransi pembudidaya ikan, pembangunan BBI baru yang didukung sepenuhnya oleh Bupati Bangka dan Kepala BAPPEDA Kabupaten Bangka.
Kepala BAPPEDA Kabupaten Bangka mengatakan sejalan dengan apa yang telah disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka, prospek perikanan budidaya kedepan cukup menjanjikan untuk dikembangkan dalam rangka pengembangan usaha substitusi pasca tambang. Selanjutnya Kepala BAPPEDA mengatakan sektor perikanan merupakan penyumbang PDRB yang cukup berarti. Pada tahun 2018 tercatat sebesar 6,2 %.
Di penghujung rangkaian acara audiensi, Dirjen Perikanan Budidaya menyampaikan beberapa penekanan diantaranya yaitu
– sasaran bantuan sarana prasarana budidaya diarahkan kepada koperasi dan pokdakan yang berbadan hukum.
– seluruh pelaku usaha budidaya harus mendaftarkan diri pada Kartu KUSUKA, usulan pembangunan BBI baru agar dikoordinasikan dengan Biro Perencanaan untuk disesuaikan dengan menu DAK Tahun 2020.
– bantuan bioflock tahun 2020 akan diberikan jika pelaksanaan bioflock tahun 2019 di Kabupaten Bangka berhasil dengan baik.
– Bioflock tidak hanya komoditas ikan lele akan tetapi juga bisa mengembangkan jenis ikan nila, dalam rangka pemanfaatan ex galian tambang, maka dirjen perikanan budidaya akan menurunkan tim guna mengecek kandungan logam yang ada pada perairan.
– Perlu ditetapkan 1 kawasan pengembangan budidaya udang vanname di Kabupaten Bangka.
– Semoga pembudidaya ikan membuat IPAL berkelompok.
– Semua pelaku usaha wajib memperhatikan pengelolaan lingkungan terutama penanganan sampah.
– Pada tahun 2020 akan memberikan bantuan excavator untuk pengembangan usaha budidaya air payau di Kabupaten Bangka.
Di akhir acara, Bapak Bupati Bangka menyerahkan proposal pembangunan perikanan tahun 2020 dan penyerahan plakat/cinderamata kepada Dirjen Perikanan Budidaya, sebaliknya Dirjen Perikanan Budidaya menyerahkan plakat udang vanname kepada Bupati Bangka.(Adv)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.