Forumkeadilanbabel.com, Babar – Statemen Ketua PKB Babar terkait usulan agar Bupati Babar membuka pendaftaran untuk posisi Wabup Babar yang kosong, mendapat tanggapan dari Drs.H.A.Huzarni Rani, MSi.
Menurut mantan Pj Bupati Babar tahun 2005 ini statemen ketua DPC PKB Babar, Musyandi itu menunjukan jika banyak orang politik tidak faham terhadap mekanisme proses pengisian posisi Wabup Babar yang kosong.
“Apalagi statemen tersebut dari ketua PKB Babar yang bukan salah satu parpol pengusung pada waktu pencalonan Farhan Ali dan Markus sebagai cabub dan cawabup Babar masa bakti tahun 2016 -2021 yg diusung oleh PDIP, Hanura dan PAN,” ungkap Huzarni melalui keterangan persnya kepada forumkeadilanbabel.com, Minggu (7/4).
Mantan Kadis Perhubungan Provinsi Kep. Babel ini juga mengatakan mekanisme pencalonan Cawabup itu diajukan berdasarkan kesepakatan 3 (tiga) Parpol Pengusung tersebut yang mengajukan beberapa nama ke Bupati Babar.
“Selanjutnya Bupati Babar mengajukan minimal 2 (dua) nama ke DPRD Babar untuk dipilih dalam rapat Paripurna Istimewa DPRD Babar.
Jadi kalau yang berminat jadi Wabup Babar tidak perlu dukungan masyarakat apalagi pakai masang Baleho. Iitu ngabisin enerji yang tidak perlu karena yang dibutuhkan dukungan itu hanya 3 (tiga) parpol pengusung bukan dukungan masyarakat. Jadi dukungan masyarakat tidak dibutuhkan.” terangnya.
Jadi kader di luar parpol pengusung lanjut Huzarni, jika berminat maju sebagai Cawabup Babar untuk mengisi sisa masa jabatan sampai tahun 2021 maka hendaknya merapat ke parpol pengusung.
“Siapa tau parpol pengusung tidak punya kader yang minat jadi Cawabup,” imbuhnya.
Diungkapkan caleg Provinsi dapil Bangka Barat dari Partai Golkar ini, jika dipandang dari etika dan budaya politik yang elegant harus nya yang berhak mengisi posisi Wabup Babar adalah kader PAN.
” Sebab PAN satu- satunya partai pengusung yang belum kebagian posisi Bupati atau Wabup padahal ikut berjuang memenangkan pasangan Farhan – Markus masa bakti 2016-2021 yang lalu,” pungkasnya. (Red)
