H – 1 Idul Adha, Warga Parit Tiga Resah Gas LPG 3 Kg Makin Langka

oleh

Forumkeadilanbabel.com, Parit tiga –  Ha min satu  Idul Adha tentunya adalah hari terakhir mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk perayaan Idul Adha.  Khususnya bagi ibu rumah tangga, sudah pasti disibukan dengan keperluan masak – memasak makanan untuk keluarga dan tamu yang akan bersilaturahmi pada perayaan tersebut.

Namun itu, kesibukan tersebut semakin terasa sulit  dan cenderung meresahkan apabila kebutuhan dasar untuk memasak yakni LPG 3 Kg subsidi Pemerintah sulit di dapatkan.

Keresahan terhadap kelangkaan LPG 3 Kg ini terjadi di wilayah Kecamatan Parit tiga Kab. Bangka Barat. LPG 3 Kg di wilayah ini belakangan sangat sulit didapatkan oleh warga dan semakin menjadi – jadi  selama satu pekan terakhir  bahkan sampai H – 1 menjelang Idul Adha.

Dalam pantauan forumkeadilanbabel.com, Selasa (21/8/2018)pagi  di wilayah Pasar Parit tiga banyak warga yang membawa tabung kosong untuk mendapatkan LPG 3 Kg dengan cara membeli di salah satu pangkalan/ agen LPG 3 kg. Salah satu warga sempat diwawancarai mengaku sangat kesulitan mendapatkan LPG 3kg, sudah mencari gas sejak kemarin hingga ke Desa lain namun tidak membuahkan hasil.
” Ya pak ini saya bawa 2 tabung gas, dua – duanya kosong dari kemarin saya cari sampai ke Jebus juga tidak ada, kita cari buat keperluan memasak pak kita mau lebaran ” kata warga Parit tiga, Suryanti.

” Kalau di parit tiga ini memang sulit pak cari di agen biasanya kita tidak kebagian, paling ada di toko kita beli harga Rp.25.000 per tabung, kalau sekarang apalagi tambah mahal, mau beli juga gak ada barang nya, Padahal di sini banyak agen, di daerah lain juga gak ada kita udah cari ” timpal warga lainnya.

Sementara itu Bumdes Desa Puput yang merupakan salah satu agen LPG 3 kg di Parit tiga, melalui kepala desa Puput, Thomas menyatakan jika persoalan kelangkaan gas 3kg diakibatkan oleh berkurangnya pengiriman gas 3 kg dari Agen penyuplai Koperasi Patra Usaha Bersama (Koppuma). Menurutnya Bumdes Desa puput hanya mendapatkan 50 tabung untuk sekali pengiriman yang dilakukan oleh agen penyuplai Koperasi Patra Usaha Bersama ( KOPPUMA) yang berkantor di Kecamatan Kelapa, Bangka Barat.
” Cuma kadang kadang data dari agen Koppuma itu tidak akurat pak, katanya per minggu, Rabu kita dapat 100 tabung, Sabtu kita dapat 100, kadang kadang datangnya cuma 50 tabung ke pangkalan yang kita kelola dengan Bumdes ini. Gimana itu Pak untuk warga kita aja gak cukup, dari desa lain juga kadang beli ke sini kita gak enak nolaknya udah kebutuhan masyarakat, KK kita ada sekitar 3000 an Pak disini,” ungkap Thomas.

Untuk itu Tomas berharap kuota penyaluran gas LPG di Bumdes Desa Puput dapat ditambah.
“Kita di sini yang nyuplay nya kan Koppuma, ada juga yang nyuplay nya dari agen lain, harapan nya kita bisa ditambah pasokan nya 200 tabung per minggu” pintanya.

Thomas juga mengungkapkan bahwa di desa Puput ada 4 agen. Namun sepengetahuannya ada 1 agen di Desa Puput yang pangkalannya di desa lain namun mendapatkan izin dari survei warga puput.
“Setahu saya ada empat pak, cuma yang di daerah kantor pos itu pangkalannya di desa lain, cuma survei warganya di sini” imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kiki pemilik agen penjualan LPG  yang dimaksud kades Puput yang berlokasi dekat Kantor Pos Parit tiga, ternyata memang didapati jika Kiki menggunakan plank Agen dengan alamat Dsn. Bukit Rantau, Desa Kelabat Kecamatan Parit Tiga.

Kepada forumkeadilanbabel.com Kiki menyampaikan jika dirinya tidak mau tau akan adanya kelangkaan gas, karena menurutnya gas yang dia salurkan sudah habis di suplai ke pada warga parit tiga.
” Saya nggak mau tau kelangkaan, ini kan dijual,  kalau kami gak pernah langka, datang habis di sini aja. Ohh saya gak tau, yang penting saya datang, begitu datang saya abisin gasnya buat warga sekitar parit semua” tukasnya.

Untuk kuota dikatakan  Kiki jika pangkalannya mendapatkan kuota sebanyak 100 tabung dalam satu kali pengiriman, dalam satu minggu dia mendapatkan 2 x jatah pengiriman yang juga di suplai oleh Koppuma.
” Ya dari Kopoma, cuma seratus itu, seminggu 2 kali”  tandasnya.

Kiki juga berharap kuota gas LPG 3 kg untuk pangkalannya bisa ditambah untuk memperlancar suplai ke masyarakat, meskipun diakuinya walaupun agen mendapatkan banyak kuota penyaluran, namun pihaknya tidak mengerti jika suplai ke masyarakat masih tidak cukup.
“Mintak kuotanya di tambah supaya bisa memperlancar, dari Koppoma sendiri kita kuotanya terlalu sedikit, tapi dari inti bisa satu mobil itu gimana ceritanya gitu, intinya banyak, tapi inti banyak juga gak cukup cukup kita juga gak ngerti” tutupnya.

Dalam penelusuran forumkeadilanbabel.com mendapati pedagang eceran di sebuah toko di wilayah Parit tiga menjual Gas LPG 3 kg seharga 30 ribu rupiah per tabung dengan alasan gas LPG sulit didapatkan dan terbatas.
“Harganya Rp.30.000 soalnya sulit sekali dapatnya dan ini terbatas persediaannya,” kata pemilik toko.

Sementara itu Kapolsek Jebus, AKP Andi Purwanto S.I.K. yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan jika pihaknya memang belum menerima laporan dari warga terkait kelangkaan gas LPG 3 KG, namun itu,  Andi berjanji akan segera memerintahkan anggota Polsek Jebus untuk melakukaan kroscek ke lapangan.
” Kalau laporannya belum ada. Kami akan segera kroscek ke lapangaan, saya mengucapkan terima kasih atas info ini” pungkas kapolsek.

Hingga berita ini diturunkan, forumkeadilanbabel.com masih mengupayakan konfirmasi terhadap pihak dan dinas terkait.
(Ikrar/FkB)
BACA JUGA :  Turun ke Desa Irat, Bupati Riza sebut Kunjungannya Bukan untuk Dilayani tapi Melayani Masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.