

Warga Pongok sendiri sebenarnya sudah sering kali menyuarakan keinginan mereka untuk mendapatkan dermaga yang lebih layak kepada Pemerintah. Namun hingga saat ini keinginan mereka belum terealisasi.
“Kami merasa terabaikan oleh Pemerintah. Kami berharap kepada Bupati, Gubernur Erzaldi, hingga Presiden Jokowi. Tolong kami warga Pongok ni dibangunkan pelabuhan yang layak dan juga sumber air bersih. Kami sangat membutuhkannya,” pinta salah satu warga Pongok dengan penuh harap yang diamini rekan rekannya, beberapa waktu lalu.
Menurut warga Pongok, perbaikan dermaga saat ini merupakan suatu keharusan mengingat kondisi dermaga sudah sangat memprihatinkan
“Kami masyarakat sangat mengharapkan secepatnya dibangun minimal perbaikan dermaga dan mohon menambah panjang pelabuhan mengingat jika air laut sudah surut semua perahu-perahu yang akan singgah ke pulau ini hanya bisa memanfaatkan dermaga bagian ujung saja dimana dermaga di bagian ujung hanya terbuat dari kayu dan papan yang sudah usang yang sewaktu waktu mengancam keselamatan kami,” ungkap mereka.
Sementara itu, Camat Pongok, Triyadi ketika diminta tanggapannya terkait keluhan warganya akan kondisi dermaga.
Triyadi mengungkapkan jika permasalahan dermaga atau pelabuhan Pongok sejak tahun 2016 sudah direncanakan akan direhab.
“Pernah dianggarkan melalui dana Desa tapi tidak dilaksanakan dengan alasan tidak cukup waktu karena anggaran baru cair di awal tahun 2017 sedangkan waktu pelaksanaan berakhir pada bulan februari sehingga anggaran menjadi silpa. Bahkan Kadesnya sempat ditegur oleh Bupati saat beliau ke Pongok. Akhirnya dianggarkan kembali di tahun 2017, namun pernyataan salah satu anggota DPRD Basel saat melakukan reses ke Pongok, dia mengatakan bahwa ada anggaran sebesar Rp 500 juta untuk rehab melalui APBD sehingga Desa saat itu tidak jadi melaksanakan rehab tersebut melalui dana Desa. Namun yang menjadi pertanyaan sampai sekarang kenapa belum dilaksanakan sesuai dengan pernyataan anggota DPRD tersebut. Ada atau tidak anggaran yang dimaksud,” ungkapnya via telepon, Jum’at (20/7/2018)
Lebih jauh diterangkan Triyadi jika dermaga itu adalah tambatan perahu nelayan namun karena tidak ada pelabuhan khusus untuk kapal penumpang dan barang maka dermaga tambatan akhirnya dimanfaatkan secara bersama sama. Kita berharap secepatnyalah untuk di rehab, apakah melalui dana desa ataupun APBD,” harapnya.
Selain itu, Triyadi juga menghimbau kepada para pemilik kapal dimohon kesadarannya untuk menjaga bersama-sama.
“Pelabuhan itu satu-satunya yang kita miliki, jangan selalu bergantung kepada Pemerintah, maka wajar jika tiap kapal secara gotong royong memperbaikinya kalau ada yang rusak sebelum menjadi parah,” tutupnya.
(Ibrahim)