Kecewa Dengan Pelayanan Puskesmas Jebus, Alfis Akan Lapor Dinkes

oleh

 

Forumkeadilanbabel, Jebus — Alfis ( 47), warga Desa Mislak Kecamatan Jebus di kediaman pribadinya mengaku kecewa terhadap pelayanan kesehatan terhadap dirinya dan keluarganya saat melakukan pendaftaran berobat di Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas) Jebus. Sabtu (16/06/2018).

 

Kekecewaan tersebut di karenakan Alfis yang seminggu terakhir merasakan sesak nafas, demam dan pusing kepala lalu kemudian oleh istrinya ( Yani) dan keponakannya ( Riski), Alfis dibawa ke Puskesmas Jebus, Senin ( 11/06/2018) sekira  pukul 14.30 WIB dengan harapan menjalani perawatan.

Alfis, pasien yang ditolak oleh Puskesmas Jebus

 

Namun setelah mengisi formulir pendaftaran,  Alfis ditolak untuk dirawat karena perawat yang bertugas di meja pendaftaran saat itu  menyatakan alfis sehat dan terlihat gagah.

” Jadi pada saat itu istri saya mengisi formulir pendaftaran yang di layani oleh 3 orang perawat disana sembari mereka menjelaskan bahwa semua dokter sedang mudik lebaran, jadi saya akan di tangani mereka melalui telefon dengan dokter yang sedang mudik,  lalu kami menunggu form yang akan akan di foto coppy ( FC) perawat,  tiba tiba saja perawat mengatakan kepada kami bahwa saya terlihat  sehat dan gagah jadi tidak bisa di rawat,  jelas saya tidak terima dan mengatakan bahwa yang merasa sakit itu kan saya bukan kalian, tapi perawat – perawat itu membantah saya dengan alasan yang menurut saya tidak masuk akal dikarenakan tidak ada pemeriksaan medis terlebih dahulu, mendengar bantahan – bantahan mereka  itu saya merasa sangat kecewa apalagi kondisi saya pada saat itu yang sedang sakit” jelas Alfis panjang lebar.

BACA JUGA :  Usai Diperiksa Jaksa, Mantan Gubernur Erzaldi Sebut Dirinya Dipanggil untuk Klarifikasi soal Perizinan

 

Yudistira Panjaitan selaku Kepala Puskesmas Jebus yang diketahui sedang cuti lebaran melalui telepon via WA memberikan keterangan kepada wartawan terkait kejadian tersebut.

 

Yudistira menyampaikan bahwa,  Kepala Perawat Puskesmas Jebus sudah melakukan rapat yang melibatkan  Yani dan Mirzon, Keduanya adalah Pegawai Negeri Sipil ( PNS) yang bertugas sebagai perawat jaga  yang menangani Alfis pada hari itu.

Menurutnya, hal tersebut hanya misskomunikasi antara Alfis dan kedua perawat tersebut.

” Saya tidak berada di tempat karena cuti, Menurut info yang saya  terima hanya terjadi misskomunikasi saja, karena dari laporan mereka  pasien dan keluarganya sudah meninggalkan PUSKESMAS sewaktu mau di lakukan tensi” kataYudistira, Sabtu (16/6/2018).

BACA JUGA :  Kasus Mega Korupsi Timah, Kejaksaan Agung Periksa 3 Orang Saksi dari PT Timah, Kapan Giliran RPB dan HM?

Ditambahkan Yudistira bahwa salah satu perawat jaga itu mengkonfimasi kepadanya bahwa  pasien Alfis pada saat itu kondisi umumnya bagus jadi disarankan berobat ke fasilitas kesehatan ( FASKES) lain.

Terkait kejadian tersebut, Alfis dan keluarganya akan melaporkan kepada Dinkes Bangka Barat atau Provinsi agar diberikan sanksi kepada 3 orang perawat tersebut apabila menyalahi prosedur pelayanan Kesehatan terhadap dirinya.

” Saya akan laporkan ke Dinkes atau ke pihak berwenang lainnya apabila sehat nanti, teman – teman saya yang berkunjung juga menyarankan seperti itu, agar diberi sanksi sehingga tidak terulang lagi kejadian seperti ini terhadap diri saya ataupun orang lain yang berobat ke Puskesmas”  tambah Alfis. (Ikrar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.